Ribuan Pengungsi Warga Tembagapura Memperpanjang Daftar Teror di Papua

ANTARA/HO-Humas Polda Papua
Sebanyak 1.572 warga mengungsi akibat teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata atau KKB di sekitar Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Senin (9/3).
Penulis: Sorta Tobing
9/3/2020, 16.19 WIB

Peristiwa penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB kembali terjadi di Papua, Senin (9/3), sekitar pukul 05.00 WIT. Kejadian yang terjadi di Koramil Jila, Mimika, itu menyebabkan satu anggota TNI tertembak di bagian telinga.

Korban teridentifikasi bernama Sersan Satu (Sertu) La Ongge. “Benar ada penembakan terhadap Koramil Jila hingga mengakibatkan satu anggota TNI terluka,” ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih Kol Cpl Eko Daryanto seperti dikutip dari Antara.

Sebelum peristiwa penembakan terjadi, KKB melakukan teror terhadap penduduk setempat sejak pekan lalu. Akibatnya, sebanyak 1.572 orang memilih mengevakuasi diri dari empat kampung di Tembagapura, Mimika. Keempat kampung itu adalah Pitawak, Kimbeli, Banti 1, dan Banti 2.

Ribuan orang itu mengungsi memakai bus milik perusahaan tambang Freeport. Mereka ditampung sementara di halaman Gereja Rehobot. Sebagian ada yang memilih tinggal di rumah sanak saudaranya. "Kami akan tindak tegas KKB yang sering kali mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat,” kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpau.

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob mengatakan situasi di Kabupaten Mimika sampai sekarang belum kondusif. “Pemerintah daerah sangat berharap situasi ini segera berakhir,” katanya.

(Baca: Strategi Memenangkan Hati dan Pikiran Masyarakat Papua)

KKB Pimpinan Egianus Kogoya

Insiden penembakan ini menambah panjang rangkaian kejadian serupa yang diduga melibatkan kelompok yang dipimpin oleh Egianus Kogoya itu. Mengutip dari Kompas.com, Egianus merupakan pemimpin Organisasi Papua Merdeka atau OPM di Nduga.

"Jadi, kelompok Egianus Kogoya ini dalam catatan kami adalah kelompok yang secara politik bertentangan dengan NKRI. Tak sedikit dari mereka memiliki catatan kriminal," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol TNI Dax Sianturi pada Juli 2019.

Kerap bersembunyi di hutan, posisi Egianus sulit terlacak. Bahkan aparat keamanan tidak memiliki identitas jelas sosok misterius tersebut. Jurnalis senior di Papua, Victor Mambor, pernah bertemu dengannya di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, pada Januari 2019.

Victor melihat sosok Egianus seperti remaja berusia 17 sampai 18 tahun. Anak buahnya pun sepantar dengannya. Ayah Egianus bernama Silas Kogoya yang merupakan salah satu tokoh OPM dan sudah meninggal.

(Baca: Kerusuhan hingga Tuntutan Referendum di Papua)

Jenazah korban penculikan KKB Papua (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)

Kejadian Bentrok Senjata di Papua

Dalam satu dekade terakhir, bentrokan senjata di Bumi Cendrawasih telah menimbulkan banyak korban jiwa, baik sipil maupun aparat negara. Berikut sejumlah catatannya yang kami kumpulkan dari berbagai sumber:

1. Juli 2009

Aksi penembakan terjadi di lingkungan PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Papua, Sabtu (11/7/2009). Kejadian tersebut menyebabkan seorang warga negara Australia tewas.

Sehari kemudian, serangan kembali terjadi di lingkungan yang sama. Seorang petugas keamanan PT Freeport bernama Markus Rattealt, meninggal dunia.

2. Februari 2013

Tujuh anggota TNI tewas dalam serangan yang dilakukan KKB di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Kejadian ini bermula ketika 10 anggota Koramil Sinak Kodim 1714/Puncak Jaya yang menuju Bandara Sina diadang oleh KKB di tengah jalan.

Baku tembak lalu terjadi dan menewaskan tujuh anggota TNI. Mereka adalah Sertu Ramadhan, Sertu M Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa.

3. Januari 2014

Pada Januari 2014 lalu, KKB pimpinan Lekagak Telenggen pernah melakukan dua kali serangan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya. Serangan pertama mengakibatkan satu warga sipil tewas, bernama M. Halil, asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada serangan kedua, kelompok ini menembaki pesawat milik Susi Air jenis Pilatus dengan nomor lambung PK VVV. Pesawat ini ditembaki ketika mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya.

(Baca: Gangguan Keamanan hingga Cuaca Ekstrem Jadi Kerawanan Pemilu di Papua)

4. Maret 2016

Empat karyawan PT Modern tewas tertembak oleh KKB di Kampung Engengeng, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, 14 Maret 2016. Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpaur menjelaskan penyerangan yang dilakukan KKB selain menggunakan senjata api juga memakai senjata tajam. Korban mengalami luka parah dan meninggal.

5. November 2017

Aksi penyanderaan dikabarkan dilakukan oleh KKB terhadap ribuan warga yang tinggal di sekitar Kimbely hingga Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Timika. Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengeluarkan maklumat agar warga tidak membawa senjata api.

6. Desember 2018

KKB melakukan penembakan terhadap para pekerja PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (2/12/2018). Sebanyak empat orang berhasil melarikan diri dari eksekusi. Sementara, dua orang tak diketahui keberadaannya dan 19 orang dipastikan meninggal dunia.

(Baca: Selama Natal dan Tahun Baru, Polri Lakukan Gencatan Senjata di Nduga)

7. Agustus 2019

Anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua Briptu Hedar tewas usai disandera oleh KKB di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, 12 Agustus 2019. Peristiwa berawal saat korban bersama Bripka Alfonso Wakum mengendarai sepeda motor melintas di sekitar Kampung Usir yang berlokasi di dekat Kampung Mudidok.  

Penulis: Destya Galuh Ramadhani (magang)