Presiden Joko Widod0 kembali menggelar rapat terbatas secara virtual, Selasa (17/3). Dalam rapat terbatas kali ini, Jokowi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa bumi di Nusa Tenggara Barat pada 2018.
Jokowi mendapat laporan bahwa rekonstruksi rumah penduduk belum selesai hingga saat ini. Padahal, ia telah memberikan instruksi agar hal tersebut bisa diselesaikan pada Desember 2019.
“Dari laporan yang saya terima, rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk belum dapat diselesaikan secara tuntas,” kata Jokowi.
Jokowi mencarat baru 168.684 rumah penduduk yang terbangun dari total 226.204 unit. Dengan demikian, masih ada 57.520 rumah lagi yang masih dalam pengerjaan.
(Baca: Status Darurat Bencana Virus Corona Diperpanjang hingga 29 Mei 2020)
Oleh karena itu, dia minta agar proses rekonstruksi rumah penduduk ini bisa dipercepat. “Rumah yang masih dikerjakan atupun belum dibangun segera diselesaikan,” kata Jokowi.
Kepala Negara pun meminta dana yang masih tersimpan di bank segera diserahkan kepada masyarakat untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi. Hingga kini, masih ada dana Rp 72 miliar yang masih mengendap di bank di Lombok Timur dan Rp 63 miliar di bank di Lombok Utara. “Saya minta dana ini yang tersimpan di bank segera disalurkan ke masyarakat,” kata Jokowi.
(Baca: Gandeng Swasta, Pemerintah AS Uji Coba Vaksin Virus Corona)
Jokowi pada hari sebelumnya juga diketahui telah melakukan rapat terbatas secara virtual dengan jajarannya. Rapat tersebut membahas tentang percepatan ekonomi menghadapi tekanan virus corona Covid-19.
Hal ini terlihat dari unggahan foto yang disebarkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di instagramnya @pramonoanungw. Dalam foto tersebut terlihat Jokowi yang fotonya berada di baris tiga komputer memimpin rapat telekonferensi yang diikuti 41 anggota kabinet.
Pramono mengatakan, rapat tersebut berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. "Iya dan masih berlangsung," kata Pramono ketika dikonfirmasi.