Pemerintah Akan Perbanyak RS Universitas Layani Pasien Virus Corona

ANTARA FOTO/Moch Asim/ama.
Warga antre untuk melakukan tes corona atau Covid-19 di Poli Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/3/2020). Poli ini buka pukul 08.00-20.00 WIB.
Penulis: Muchamad Nafi
18/3/2020, 12.41 WIB

Pemerintah akan memperbanyak rumah sakit universitas untuk melayani pasien yang terinfeksi virus corona. Saat ini baru dua rumah sakit perguruan tinggi yang bisa menangani penderita Covid-19 itu, yakni Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga.

Pelaksana tugas Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Profesor Nizam, mengatakan kedua rumah sakit itu ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto agar melayani dan melakukan tes Covid-19. Ke depan, rumah sakit universitas yang lain dipersiapkan agar bisa melayani pasien yang terserang virus corona.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan kampus, Nizam mengimbau perguruan tinggi segera mengambil tindakan cepat dan terukur. Saat ini, Ditjen Dikti terus merekapitulasi universitas negeri maupun swasta yang mengambil kebijakan perkuliahan dari rumah.

(Baca: Melawan Virus Corona dari Rumah)

Menurut Nizam, pembelajaran dari rumah dapat dilakukan secara synchronous melalui penggunaan video conference maupun asynchronous dengan email atau berbagai aplikasi pengirim pesan lainnya. Materi pembelajaran dapat memanfaatkan berbagai sumber daring yang sudah tersedia.

“Yang terpenting dan harus ditekankan adalah bukan libur tetapi belajar dari rumah, dengan cara daring, dengan e-learning, dan sebagainya,” kata Nizam. Hingga Senin (16/3), sekitar 65 perguruan tinggi menetapkan kebijakan perkuliahan dari rumah menyikapi tersebarnya virus corona yang telah menjadi pandemi itu.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga menyiapkan Rumah Sakit Pertamina Jaya dan Hotel Patra Comfort untuk menangani pasien positif virus corona dan orang dalam pemantauan (ODP). Kapasitas tempat tidur di RS Pertamina Jaya 65 unit.

Dalam pelaksanannya, menurut Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, RS Pertamina Jaya hendak menggunakan bangunan lama di sekitar Pramuka dan Cikini, Jakarta Pusat. Di sana ada ruangan isolasi dengan tekanan tinggi di tiga lantai. Dengan demikian, sistem penyaluran udaranya diyakini tidak dilalui virus.

(Baca: Khawatir Terinfeksi Corona, Buruh Desak Pengusaha Liburkan Pabrik)

Menurutnya, ada 65 unit tempat tidur. Dari jumlah itu, 20 tempat tidur untuk perawatan setara ICU. Adapun sisanya, 45 tempat tidur, untuk non-ICU. Pemerintah pun akan melengkapi Rumah Sakit Pertamina Jaya dengan laboratorium diagnostik untuk mendeteksi virus corona.

Langkah-langkah itu seiring meningkatnya pasien yang positif terinfeksi virus corona di Tanah Air. Perhatikan Databoks berikut ini.

Hingga kemarin, Selasa (17/3), jumlah kasus virus corona di Indonesia terus bertambah. Total sebanyak 172 kasus tersebar di Tanah Air. Sembilan orang sembuh, sedangkan tujuh orang meninggal. Pasien terbanyak berada di DKI Jakarta. 

Reporter: Antara