Mobilitas Tinggi dan Padat Penduduk, 3 Provinsi Paling Rentan Corona

Katadata
Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri, dalam acara Press Briefing acara bertajuk “Siapkah Daerah Menghadapi Pandemi: Peluncuran Indeks Kerentanan Provinsi terhadap Covid-19” di Jakarta, Jumat (3/2).
Penulis: Agung Jatmiko
3/4/2020, 10.58 WIB

Satu bulan sejak pemerintah mengumumkan kasus pertama positif virus corona, jumlah kasus positif corona Indonesia mencapai 1.790 orang. Terdapat tiga provinsi dengan penyebaran terbanyak, yakni DKI Jakarta sebanyak 897 orang, Banten sebanyak 223 orang dan Jawa Barat sebanyak 164 orang.

Tiga provinsi ini menjadi yang paling rentan dalam menghadapi pandemi corona. Hal ini tercermin dari Indeks Kerentanan Provinsi terhadap Covid-19, yang dirilis oleh Katadata Insight Center (KIC).

Menurut Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri, PhD, terdapat beberapa faktor yang membuat daerah tersebut dianggap paling rentan terhadap penularan virus corona.

(Baca: Riset KIC: UMKM di Jabar, Jateng & Jatim Rentan Terseret Imbas Corona)

Pertama, risiko terkait dengan karakteristik daerah, seperti kepadatan penduduk, kualitas udara dan akses terhadap hunian yang layak.

Kedua, risiko terkait dengan kondisi kesehatan penduduk, seperti jumlah penduduk yang merokok, jumlah warga lanjut usia dan warga yang tidak mempunyai jaminan kesehatan. Ketiga, risiko terkait dengan mobilitas penduduk.

Dari pengukuran, terlihat bahwa DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat merupakan provinsi yang paling rentan terhadap virus corona. Pasalnya, ketiga provinsi ini menanggung risiko dari mobilitas penduduk yang tinggi, karakteristik wilayah dengan penduduk padat dan kualitas udara yang buruk.

“Lalu lintas penduduk yang tinggi membuat tiga provinsi tersebut menjadi rentan terhadap penyebaran Covid-19 ,” kata Mulya Amri, dalam acara Press Briefing acara bertajuk “Siapkah Daerah Menghadapi Pandemi: Peluncuran Indeks Kerentanan Provinsi terhadap Covid-19” di Jakarta, Jumat (3/2).

(Baca: Satu Bulan Corona di Indonesia, 1.790 Kasus Positif dan 170 Kematian)

Menurut Mulya, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat mendapat skor kerentanan yang saling berdekatan, karena berada dalam kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Kawasan ini menampung lebih 10% jumlah penduduk Indonesia, dalam kepadatan mendekati 5.000 orang per kilometer persegi.

Tiga provinsi tersebut memiliki indeks kerentanan tertinggi, yakni DKI Jakarta (47,05 poin), Banten (45,54 poin), dan Jawa Barat (43,59 poin). Berikut Databoks indeks kerentanan provinsi lain di Indonesia menghadapi Covid-19:

Mulya mengatakan, indeks kerentanan ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan, untuk menekan penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

(Baca: Satu Bulan Corona di Indonesia, Separuh Kasus Tersebar di Jakarta)

Untuk provinsi dengan tingkat mobilitas tinggi dan padat penduduk yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, penanganannya lebih tepat dengan menjaga jarak fisik (physical distancing) dan pembatasan aktivitas di luar rumah.

Dilihat dari kesiapan fasilitas kesehatan untuk menghadapi pandemi corona, riset KIC menunjukan DKI Jakarta, Sulawesi Barat dan Papua Barat, merupakan provinsi dengan layanan kesehatan paling baik.

Parameter yang digunakan KIC dalam mengukur layanan kesehatan ini adalah, keberadaan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan per penduduk dan anggaran kesehatan, yakni alokasi APBD untuk fungsi kesehatan per kapita.

Sementara, provinsi dengan layanan kesehatan terendah adalah Jawa Barat, Banten dan Lampung. Padahal Jawa Barat dan Banten merupakan dua provinsi dengan indeks kerentanan tinggi.

“Ini akan menjadi tantangan bagi provinsi-provinsi tersebut dalam menghadapi Covid-19,” kata Mulya.

Mulya menambahkan, Jawa Barat, Banten dan Lampung bukanlah provinsi miskin. Namun, karena memiliki jumlah penduduk yang besar, provinsi-provinsi ini berpotensi mengalami tekanan pada anggaran kesehatan dan fasilitas kesehatan publik, terutama pada saat pandemi corona.

(Baca: Tingkat Kematian Covid-19 di Jakarta 10%, Anies Desak PSBB ke Terawan)

Reporter: Agatha Olivia Victoria