Cegah Corona, Kemenkes Imbau RS Setop Praktik Rutin kecuali Darurat

ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww.
Petugas medis di ruang isolasi RS rujukan khusus pasien COVID-19 Martha Friska di Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/4/2020). Kemenkes (16/4) meminta RS hentikan praktik umum demi cegah corona tulari tenaga kesehatan.
Penulis: Ameidyo Daud
16/4/2020, 20.50 WIB

Kementerian Kesehatan mengimbau seluruh rumah sakit menutup praktik rutin kecuali penanganan darurat. Imbauan ini dikeluarkan guna mencegah penularan virus corona covid-19 di kalangan dokter dan pekerja medis lainnya.

Permintaan tersebut disampaikan dalam surat Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo nomor kop YR.03.03/III/III8/202. Surat ini ditujukan kepada semua Kepala Dinas Kesehatan, direktur utama, direktur, dan kepala rumah sakit yang ada di Indonesia.

“Perlu dilakukan pencegahan penularan kepada dokter dan tenaga kesehatan di rumah sakit, serta pasien yang berkunjung ke rumah sakit,” demikian keterangan tertulis di laman Kemenkes, Kamis (16/4).

(Baca: Erick Thohir Dorong Tiga BUMN Produksi Ventilator untuk Pasien Corona)

Kemenkes juga meminta Dinkes dan RS memberikan kesempatan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun atau punya penyakit penyerta untuk bekerja di rumah. RS juga diminta untuk mengembangkan pelayanan jarak jauh (telemedicine) untuk menjaga pelayanan.

“Atau aplikasi daring lain dalam memberikan pelayanan pasien dan keluarga pasien yang memerlukan,” tulis Kemenkes.

Selain itu Kemenkes meminta RS melengkapi petugas medis dengan alat pelindung diri (APD). Terakhir, kementerian yang dipimpin Terawan Agus Putranto itu mengimbau Dinkes melakukan pemantauan layanan rumah sakit. “Agar berjalan sesuai dengan kondisi masing-masing,” demikian tulis Kemenkes.

Sebelumnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan sedang membuat aturan internal demi mencegah lebih banyak ahli kesehatan tumbang karena virus corona. Salah satunya meminta pasien penyakit lain tak perlu konsultasi langsung di rumah sakit jika kondisi kesehatan belum mendesak.

“Misalnya saya dokter bedah, saya minta pasien jangan ke poli dulu kalau belum emergency,” kata Wakil Ketua Umum IDI dr Adib Khumaidi beberapa waktu lalu.

(Baca: Grab Berikan Tes Corona Gratis ke 1.000 Tenaga Medis & Mitra Pengemudi)

Reporter: Antara