Incar Cadangan Migas Baru, Eni Tingkatkan Kegiatan Eksplorasi

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kapal Floating Production Unit (FPU) Jangkrik di Blok Muara Bakau yang dikelola oleh Eni. Eni berencana meningkatkan kegaitan eksplorasi termasuk di Indonesia.
Editor: Ratna Iskana
5/9/2019, 08.53 WIB

Perusahaan migas asal Italia, Eni, berencana untuk meningkatkan aktivitas eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru. Sebab, masih banyak ketidakpastian di industri hulu migas saat ini. 

EVP Global Exploration Project of Eni Aldo Napolitano mengatakan belanja modal atau capital expenditure untuk eksplorasi dalam beberapa tahun ke depan ditargetkan sedikit lebih tinggi. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk ekplorasi di beberapa wilayah di Afrika seperti Angola, Pantai Gading, Gana, serta Asia Tenggara yaitu Indonesia.

"Kami juga membuka wilayah baru di Vietnam. Ini bisa menjadi satu hal yang menarik bagi masa depan perusahaan," ujarnya.

Dari hasil kegiatan eksplorasi sebelumnya, Eni telah menemukan lima cadangan migas baru dalam dua tahun terakhir. Namun, ia tidak menyebutkan dimana letak cadangan tersebut.

(Baca: Lokasi Sulit, Puluhan Cekungan Migas Belum Tereksplorasi)

Aldo mengatakan, keberhasilan Eni dalam menemukan cadangan migas baru dan percepat produksi migas di Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau, Kalimantan Timur, yaitu memiliki pencitraan sesimik dan mampu memahami data seismiknya.

Selain itu,  perusahaan juga memanfaatkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu. "Kami memiliki persaingan yang ketat, kami harus bekerja efektif, dan meningkatkan nilai tambah dalam waktu yang singkat," ujar Aldo dalam paparannya di acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (4/9).

Ada pun Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan Eni Muara Bakau (MB)  pada tahun ini mengebor dua sumur di Blok Muara Bakau. Aktivitas eksplorasi di dua sumur infill JKK-12 dan JNE 9 ini telah dilakukan sejak awal 2019.

Pemboran dilakukan demi mempertahankan tren produksi Blok Muara Bakau yang sudah menurun atau decline. Ditargetkan produksi dari sumur JKK-12 infill well pada akhir April 2019 dan sumur JNE 9 pada akhir Agustus 2019 setelah pemboran dan pemasangan subsea selesai.

SKK Migas mencatat produksi Lapangan Jangkrik Blok Muara Bakau pada semester I 2019 mencapai 589 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Realisasi produksi tersebut hanya 88% dari target APBN 2019 sebesar 645 MMscfd.

(Baca: Lifting Gas 2019: Tangguh, Corridor dan Jangkrik Turun, Mahakam Naik)

Reporter: Fariha Sulmaihati