CPP Gundih Terbakar, PGN Siapkan CNG untuk Jargas Semarang & Blora

Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi, jaringan gas. PGN menyiapkan CNG untuk jargas Semarang dan Blora karena CPP Gundih terbakar.
9/4/2020, 18.44 WIB

PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN menyatakan pasokan gas untuk jarigan gas (jargas) Semarang dan Blora terganggu. Sebab, Central Processing Plant Gundih yang biasanya mengalirkan gas ke dua proyek tersebut terbakar pada Kamis (9/4).

PGN pun menyiapkan pasokan cadangan agar gas bagi rumah tangga di dua wilayah tersebut tak terhenti terlalu lama. "Kami sedang menyiapkan pasokan CNG tersebut," kata Direktur PGN Gigih Prakoso kepada Katadata.co.id, Kamis (9/4).

Adapun, PGN melalui PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) akan mendatangkan CNG dari Jawa Timur. Pasokan gas itu untuk memenuhi kebutuhan rata-rata harian pelanggan jargas di Semarang sebesar 130 hingga 1.000 m3. Sedangkan kebutuhan jargas di Blora mencapai 280 hingga 300 m3.

Selain itu, PGN juga bakal memastikan kehandalan pasokan gas di wilayah tersebut atau wilayah yang terdampak dari insiden CPP Gundih. Estimasi penyaluran gas dengan moda CNG ini diperkirakan akan berlangsung selama dua hari.

(Baca: Fasilitas Gas Pertamina Terbakar, PLN: Pasokan ke PLTGU Tak Terganggu)

Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menyampaikan permohonan maafnya atas ketidaknyamanan ini. Menurut dia, PGN telah berupaya agar perbaikan dapat dilaksanakan sesuai estimasi waktu yang ditentukan perusahaan.

"Sehingga pelanggan dapat kembali menikmati gas sebagai energi baik yang efisien. Tak lupa, Kami sampaikan untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Contact Center PGN di nomor 1500 645," kata Rachmat.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa pengaliran gas ke PLTGU Tambak Lorok telah berhenti sejak September 2019 lalu. Hal ini karena Petronas selaku operator Blok Muriah telah menghentikan kegiatan operasinya karena kondisi kahar.

"Dengan demikian, tidak ada korelasi kejadian di CPP Gundih ke Tambak Lorok," ujar Rachmat.

(Baca: Fasilitas Gas di Blora Terbakar, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa)

Reporter: Verda Nano Setiawan