Lion Air Pesan Mesin Pesawat dari Anak Usaha GE Rp 75 Triliun

Donang Wahyu | KATADATA
Penulis: Ameidyo Daud
29/3/2018, 19.02 WIB

Lion Air Group pada hari ini resmi memesan 380 unit mesin LEAP-1A milik perusahaan patungan General Electric dan Safran Aircraft Engines yakni CFM International. Perusahaan milik Rusdi Kirana tersebut perlu merogoh kocek US$ 5,5 miliar atau Rp 75,6 miliar untuk membeli mesin pesawat Airbus A-320 neo tersebut.

Penandatanganan perjanjian pembelian ini dilakukan President and CEO Lion Air Group Edward Sirait dengan Vice President of Global Sales and Marketing GE Aviation selaku induk CMF International yakni Chaker Chahrour. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pemilik Lion Air Group Rusdi Kirana, serta CEO GE Indonesia Handry Satriago.

Edward mengatakan pembelian mesin CMF ini akan memastikan Lion melengkapi armada pesawatnya dengan teknologi yang paling modern. Sebelumnya Lion juga telah memesan mesin LEAP-1B sebanyak 544 unit sehingga total mesin LEAP yang dipesan Lion mencapai 924 unit. Dia juga mengklaim dengan jumlah ini Lion merupakan pengguna mesin LEAP terbesar di dunia.

"Saya yakin pengirimannya bisa tepat waktu," kata Edward usai penandatangan di Jakarta, Kamis (29/3). (Baca: Siasat Lion Air Memborong Pesawat untuk Menghambat Pesaing)

Pernyataannya merujuk pada target pengiriman pesawat yang dilengkapi mesin CFM yang akan rampung pada tahun 2025. Edward mengatakan mesin LEAP 1-A alan dipasang di 190 pesawat A-320 dan A-321 unit teranyar. Adapun total pesawat yang dipesan Lion sebanyak 234 unit.

Dirinya meyakini mesin CFM akan memberi kinerja kelas dunia sekaligus efisiensi secara ekonomi kepada Lion Air. Apalagi menurut Edward keduanya akan terus tumbuh seiring bergeraknya ekonomi Indonesia. Harapannya bisa membantu mewujudkan rencana Lion Air bisa berkembang.

Bukan saja pembelian mesin, kedua pihak juga menyepakati perluasan kerja sama Material Service Agreement atau perawatan mesin selama 25 tahun untuk mesin LEAP - 1A. Sebelumnya ini kesepakatan ini baru berlaku untuk mesin CFM56-7B, CFM56-5B, serta LEAP 1-B.

Nantinya CFM juga akan menyediakan fasilitas Maintenance, Repair, and Operation (MRO) untuk mesin LEAP dan CFM56 milik Lion. Fasilitas ini akan diadakan di fasilitas perbaikan milik Lion di Batam. "Dengan memperluas layanan akan melengkapi kemitraan kami," kata dia.