Pengelola taksi konvensional PT Blue Bird berharap pemerintah segera mengeluarkan aturan mengenai transportasi berbasis aplikasi online. Mereka menginginkan adanya regulasi yang mengatur bisnis taksi konvensional dan online memiliki kesetaraan dan akses yang sama.
"Kami menyerahkan kepada Kementerian Perhubungan untuk memberikan aturan buat semua orang yang aktif di bisnis transportasi," ujar Direktur Pemasaran Blue Bird Amelia Nasution kepada Katadata.co.id di Training Center Blue Bird, Jakarta pada Jumat (11/5).
Blue Bird yakin pemerintah dapat membuat aturan yang sama bagi taksi online. Selama ini pun pemerintah telah mengatur taksi konvensional seperti Blue Bird, mulai dari tarif, pajak, hingga jumlah armada taksi yang boleh beroperasi.
(Baca: Kemenhub Targetkan Aturan Baru Taksi Online Terbit April)
Pengaturan yang sama antara taksi online dengan seperti taksi konvensional, akan positif bagi iklim bisnis industri transportasi dan masyarakat. Dia mencontohkan pembatasan jumlah armada, bisa mencegah terjadinya kemacetan akibat banyaknya angkutan taksi.
"Pemerintah bukan baru kali ini mengatur transportasi. Saya yakin dan percaya Pemerintah bisa memberikan peraturan seadil-adilnya buat semua orang," katanya.
Amelia optimistis perusahaan taksi konvensional masih mampu bersaing dengan transportasi online dengan adanya aturan yang adil. Karena bisnis transportasi, bukan hanya bagaimana penumpang dengan mudah mendapatkan mobil taksi. Perlu juga memikirkan bagaimana segi keselamatan penumpang selama di perjalanan hingga ke tempat tujuan.
Blue Bird masih menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun ini sebagian besar untuk biaya operasional. Hal ini untuk memastikan armada taksi mereka tetap terjaga dengan baik.
"Kami sudah meremajakan mobil-mobil kita, yang sudah empat tahun kita ganti," katanya menambahkan. Blue Bird juga percaya pelanggannya mulai sadar dengan prioritas dalam memilih transportasi. Karena keselamatan dan kenyamanan sangat penting bagi pelanggan jasa transportasi.
Amelia mengaku saat ini kondisi keuangan perusahaan berlogo burung biru itu masih bisa bertahan di tengah persaingan ketat dengan transportasi online. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sepanjang tiga bulan pertama tahun ini pendapatnnya turun 6,4 persen menjadi Rp 973,37 miliar.
"Kondisi keuangan kami bertahan. Kami tidak gampang goyah," kata Amelia. (Baca: Blue Bird Group Genjot Bisnis Logistik dan Properti Tahun Ini)