Branding Terminal 2 Traveloka Soetta, Ingin Seperti Bandara Changi

Katadata/Fandy Djayasaputra
Suasana antrian penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Traveloka menegaskan bahwa penamaan Terminal 2 Traveloka adalah co-branding Traveloka dengan Angkasa Pura II, bukan mengganti nama.
Penulis: Happy Fajrian
18/9/2019, 08.29 WIB

Direktur Hubungan Masyarakat Traveloka Group, Sufintri Rahayu, penyematan brand Traveloka pada Terminal 2 Bandara International Soekarno-Hatta (Soetta) merupakan kolaborasi perusahaannya dengan Angkasa Pura II untuk meningkatkan pengalaman dan kenyamanan para penumpang pesawat layaknya Bandara Changi, Singapura.

Dia menegaskan bahwa hal tersebut bukan upaya Traveloka untuk mengganti nama Terminal 2 di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, menjadi nama perusahaannya dan Terminal 1 dengan nama perusahaan afiliasinya, Pegi-Pegi.

"Yang mau kami lakukan itu mimpinya seperti Changi, bandara yang kolaboratif, contohnya orang masuk langsung ada wifi. Di berbagai negara, bandara kerja sama juga dengan private sector. Tapi nggak ada sedikitpun keinginan kami untuk mengganti nama bandara," kata Sufintri di Jakarta, Selasa (17/9).

Terkait dengan isu adanya keinginan dari perusahaan agen perjalanan daring tersebut untuk mengganti nama Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, dia mengatakan hal itu karena ada misleading informasi sehingga maksud yang sebenarnya tidak tersampaikan dengan baik.

(Baca: Terminal 2 Bandara Soetta Kini Bernama Terminal 2 Traveloka)

Dia menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Traveloka adalah co-branding dan collaboration dengan AP II. "Mungkin setelah satu tahun Anda semua bisa menikmati jadi lebih kolaboratif. Kami enggak mau mengganti namanya jadi bandara Traveloka. Tidak mungkin, kami sangat cinta Indonesia dan apapun yang kita lakukan untuk Indonesia," tegasnya.

Selain itu, branding Terminal 2 Bandara Soetta menurut Sufintri, adalah untuk memunculkan gaya baru dalam beriklan. Dia mencontohkan petunjuk jalan yang menyertakan nama sponsor selain nama tempatnya.

"Misal, Rumah Sakit Husada 2 KM, Halodok belok kiri. Itu ada kreativitasnya dan sekalian iklan juga. Ini adalah cara baru untuk branding, dan itulah yang akan kami garap sebetulnya dalam branding dan melibatkan penumpang sendiri," ucap Sufintri.

Ada Kesalahpahaman, Traveloka Minta Maaf

Sufintri mengakui apa yang dilakukan Traveloka memunculkan kesalahpahaman dan kehebohan di masyarakat yang menilai perusahaannya ingin mengganti nama Terminal 2 Bandara Soetta. Oleh karena itu dia pun menyampaikan permintaan maaf.

(Baca: Mulai 1 Mei 2019, Maskapai Berbiaya Murah Pindah ke Terminal 2F Soetta)

"Karena adanya salah pengertian tersebut, saya rasa kami mungkin perlu minta maaf," ucapnya. Ke depannya, Sufintri menambahkan, Traveloka akan menggodok seperti apa iklan yang akan dibuat di Terminal 2 Bandara Soetta dengan tidak membuat kehebohan baru.

Menurut dia, kehebohan tersebut memang membuat nama brand Traveloka menjadi naik. Namun dia menegaskan bahwa hal tersebut bukan keinginan dari perusahaannya. "Itu bukan kami, kami tidak suka yang heboh, jadi mau yang tenang, kami lagi cari cara untuk tenang," ucap Sufintri menambahkan.

Sebelumnya, dalam siaran pers pada Jumat (13/9), Traveloka meresmikan kerja sama dengan AP II yang disebut mereka, Terminal 2 menjadi lokasi kolaboratif pertama di dunia.

Pemilihan Terminal 2 Bandara Soetta lantaran usianya sudah 27 tahun dan menjadi kawasan 20 bandara tersibuk di dunia dengan jumlah penumpang hingga 63 juta orang per tahun.

(Baca: Traveloka Tanggapi Kabar Pendanaan Baru Senilai Rp 7,1 Triliun)

"Bekerja sama dengan Angkasa Pura 2, kami menjadikan Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta bertajuk 'Gateway to Experiences' yang akan memberikan pengalaman terbaik bagi semua orang," kata Dionisius Nathaniel, CMO Transport Traveloka, Jumat (13/9).

Lebih lanjut Dionisius menjelaskan bahwa Traveloka ingin memperkaya kehidupan seseorang dengan pengalaman. Perjalanan (traveling) adalah satu di antara sejumlah cara untuk mewujudkan hal tersebut.

Caranya adalah dengan mengajak para pengunjung bandara berkolaborasi memberi masukan, ide, dan terlibat langsung dalam pengembangan konsep "Gateway to Experiences" ini.

Reporter: Antara