LRT Jabodetabek Beroperasi 2021, Tiket Cibubur - Dukuh Atas Rp 12 Ribu

KATADATA/IHYA ULUM ALDIN
Proses pengangkatan kereta LRT di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur. Moda transportasi LRT Jakarta ditargetkan siap beroperasi komersial pada 2021 dengan estimasi harga tiket Rp 12.000 untuk sekali jalan.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
13/10/2019, 17.30 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan, harga tiket perjalanan  moda transportasi lintas raya terpadu (LRT) Jabodetabek rute Cibubur-Dukuh Atas sebesar Rp 12 ribu untuk setiap perjalanan. Harga tiket tersebut sudah termasuk subsidi yang diberikan pemerintah, dari harga keekonomian seharusnya dipatok sebesar Rp 25 ribu.

"Perkiraannya Rp 12 ribu. Tapi, bisa saja berubah tapi sementara harganya segitu," kata Budi di sela acara pengangkatan kereta LRT di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (13/10).

Budi Karya juga  menjelaskan, pendanaan proyek LRT Jabodetabek ini menggunakan skema proyek kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU), yang mana kementerian yang terlibat yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN.

(Baca: Lima Fakta LRT Cawang-Cibubur yang Akan Ujicoba Oktober 2019)

Saat ini, progres pembangunan jalur LRT rute Cawang-Cibubur sudah rampung 85,7%, Cawang-Dukuh Atas 56,1%, dan Cawang-Bekasi Timur 59,5%.

"Sarananya sudah diselesaikan oleh PT INKA, yang mana nantinya akan ada 31 rangkaian (trainset). Memang melakukan tes butuh waktu lama, LRT Palembang sekitar 1 tahun," kata Budi.

Dia menambahkan, setelah sarana LRT rampung, baru kemudian secara berturut-turut bakal dilakukan uji coba sehingga pada 2021 diharapkan bisa beroperasi.

Seperti diketahui, PT INKA merupakan perusahaan pembuat kereta LRT. Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kereta LRT ditargetkan mencapai 60%.

Kapasitas angkut kereta tersebut sekitar 250 orang per gerbong. Adapun LRT akan terdiri dari enam rangkaian, sehingga dalam sekali jalan LRT bisa mengangkut sekitar 1.500 penumpang.

Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang juga hadir dalam prosesi tersebut mengatakan, pihaknya bangga terhadap pencapaian pencapaian INKA beserta TKDN.

(Baca: Pembangunan LRT Jabodebek Hanya 63%, Terkendala Pembebasan Lahan)

Luhut pun bangga dan sempat memamerkan hal tersebut pada Presiden Joko Widodo pagi tadi saat keduanya bertemu di Istana Bogor. Dalam laporannya kepada presiden, Luhut mengaku teknologi LRT ini bisa lebih canggih dari pada MRT atau pun LRT yang di Palembang.

"Saya lapor ke presiden dan saya jelaskan ke dia, mungkin ada kurang-kurang sedikit. Tapi kata beliau tidak apa-apa ada kurangnya, tapi yang penting buatan Indonesia," ujar Luhut.

Dalam prosesi pengangkatan kereta pertama LRT Jabodebek di pitstop Stasiun Harjamukti, sebanyak satu rangkaian (trainset) yang terdiri dari 6 kereta (car) diangkat ke atas rel menggunakan gantry crane.

Pengiriman kereta dari pabrik PT INKA yang terletak di kota Madiun, Jawa Timur menuju Cibubur dilakukan pada Selasa (8/10). Rangkaian dikirimkan melalui jalur darat menggunakan 6 buah multi-axle dengan lama pengiriman selama empat hari.

(Baca: Sepi Penumpang, Kemenhub Akan Bahas Soal Subsidi LRT dengan Kemenkeu)

Pengiriman dilakukan melalui jalur Tol Trans Jawa dan bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk., dengan jarak tempuh sekitar 643 km.

Dalam acara tersebut, turut hadir pula Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman Ridwan Djamaluddin, Direktur Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro, Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro, dan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Budi Harto.