Poin RUU Pajak Trump: Pangkas Program Sosial hingga Insentif EBT
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) Perpajakan yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Produk legislatif tersebut rencananya akan ditandatangani Trump pada 4 Juli, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan AS.
RUU Perpajakan ini merupakan pemicu hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Chief Executive Officer (CEO) Tesla Elon Musk meruncing. Donald Trump bahkan mempertimbangkan untuk mendeportasi Musk dari AS.
RUU tersebut memuat sejumlah aturan seperti penghapusan insentif keringanan pajak bagi proyek-proyek energi bersih yang didukung oleh sumber energi terbarukan seperti angin dan surya.
Selain itu, RUU bertajuk ‘Big, Beautiful Bill’ ini juga memuat klausul pengurangan alokasi dana pemerintah untuk program asuransi kesehatan publik Medicaid dan program bantuan sosial lainnya.
Di sisi lain, aturan tersebut mengatur penambahan dana untuk pertahanan dan imigrasi guna mempercepat operasi penangkapan imigran yang tidak memiliki izin tinggal oleh otoritas Immigration and Customs Enforcement (ICE). RUU itu juga mencantumkan aturan alokasi US$ 45 miliar untuk penguatan lembaga ICE dan US$ 14 miliar untuk operasi deportasi dan perekrutan 10 ribu personel baru.
Lebih jauh, ketetapan teranyar yang akan disahkan oleh Trump nantinya juga mengatur penambahan anggaran hingga US$ 50 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko yang dibangun di sejumlah negara bagian barat daya seperti Arizona, Texas dan California.
Badan Anggaran DPR AS atau Congressional Budget Office (CBO) memperkirakan RUU ‘Big, Beautiful Bill’ akan menyebabkan defisit anggaran pemerintah AS bertambah sebesar $ 3,3 triliun dalam 10 tahun ke depan. Artinya, pengeluaran pemerintah akan jauh lebih besar daripada pendapatan negara.
Selain itu, CBO juga memprediksi bahwa jutaan orang akan kehilangan asuransi kesehatan mereka akibat RUU tersebut. Ini karena adanya perubahan kebijakan subsidi atau potongan pajak yang mempengaruhi akses asuransi.
Dikutip dari The Guardian, PBS, hingga BBC, berikut ini adalah beberapa poin utama dalam RUU tersebut:
Perpanjangan Pemotongan Pajak
Saat masa jabatan pertamanya sebagai Presiden AS periode 2017-2021, Trump menandatangani Undang-Undang Pemotongan Pajak dan Pekerjaan (Tax Cuts and Jobs Act) yang mengatur penurunan tarif pajak untuk korporasi dan individu di sebagian besar golongan pendapatan. Penerapan ketentuan tersebut dinilai menguntungkan segelindir orang Amerika yang kaya.
Aturan mengenai Tax Cuts and Jobs Act sejatinya akan berakhir pada bulan Desember tahun ini. Namun pengesahan RUU ‘Big, Beautiful Bill’ ini nantinya akan mengubah pemotongan pajak yang sebelumnya bersifat sementara menjadi permanen.
RUU perpajakan ini juga berisi ketentuan untuk meningkatkan pengurangan standar jumlah penghasilan yang tidak dikenai pajak. Tiap-tiap individu akan mendapat tambahan pengurangan US$ 1.000, sementara pasangan menikah akan mendapat tambahan pengurangan US$ 2.000. Peningkatan pengurangan ini berlaku hingga tahun 2028.
Ubah Syarat Asuransi Kesehatan Publik
RUU Perpajakan juga mengatur penambahan persyarakat bagi calon penerima Medicaid. Program ini merupakan layanan kesehatan yang diandalkan oleh jutaan warga difabel dan mereka yang berpenghasilan rendah. Medicaid merupakan salah satu komponen terbesar dalam belanja federal.
Salah satu perubahan tersebut adalah revisi persyaratan bagi orang dewasa tanpa anak dan tanpa disabilitas. Agar memenuhi syarat, mereka diwajibkan bekerja setidaknya 80 jam per bulan mulai Desember 2026.
Perubahan lain yang diusulkan pada program ini adalah kewajiban pendaftaran ulang Medicaid dari semula setahun sekali menjadi setiap enam bulan. Peserta juga harus memberikan verifikasi tambahan terkait pendapatan dan domisili.
RUU ini juga mengusulkan penurunan pajak penyedia layanan — yang digunakan negara bagian untuk membantu mendanai porsi biaya Medicaid mereka — dari 6% menjadi 3,5% pada tahun 2032.
Persyaratan yang tercantum itu dinilai meningkatkan kemungkinan banyak warga Amerika akan kehilangan jaminan kesehatan karena tidak dapat memenuhi persyaratan administratif baru tersebut. CBO memperkirakan hampir 12 juta warga AS bisa kehilangan jaminan kesehatan mereka pada akhir dekade berikutnya akibat perubahan yang diusulkan ini.
Pangkas Insentif Energi Bersih
‘Big, Beautiful Bill’ juga berisi klausul untuk mencabut keringanan pajak bagi proyek-proyek energi bersih yang didukung oleh sumber energi terbarukan seperti angin dan surya.
Ketentuan mengenai keringanan pajak tersebut merupakan peninggalan dari aturan saat masa Presiden Joe Biden yang berfokus pada penanganan perubahan iklim dan penurunan biaya perawatan kesehatan.
Selain itu, RUU Perpajakan juga mengusulkan agar keringan pajak bagi orang yang membeli kendaraan listrik (EV) baru atau bekas akan berakhir pada 30 September tahun ini. Usulan tersebut berupaya untuk merevisi aturan eksisting yang mengatur pemberlakuan relaksasi pajak kendaraan listrik berakhir pada 2032.
RUU yang tengah didorong saat ini berisi klausul untuk memperluas cakupan penerima kredit pajak untuk pemasok batu bara metalurgi yang digunakan dalam pembuatan baja.