Tepis Rumor Kim Jong Un Meninggal Dunia, Korsel: Masih Hidup dan Sehat

ANTARA FOTO/REUTERS/KCNA
Ilustrasi. Presiden Kim Jong Un dirumorkan meninggal dunia setelah dua minggu tak terlihat di depan publik dan absen pada kegiatan penting negara.
Penulis: Agustiyanti
27/4/2020, 06.55 WIB

Korea Selatan menyatakan Presiden Korea Utara Kim Jong Un masih hidup dan sehat. Pernyataan tersebut datang di tengah spekulasi bahwa pimpinan negara komunis tersebut telah meninggal dunia.

"Kim Jong Un masih hidup dan sehat. Dia telah tinggal di daerah Wonsan sejak 13 April. Sejauh ini tidak ada gerakan mencurigakan yang terdeteksi," ujar Moon Chung-in, penasihat kebijakan luar negeri Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dikutip dari CNN, Senin (27/4).

Berbagai pertanyaan muncul tentang kondisi Kim setelah dia melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April. Kim terlihat empat hari sebelumnya pada pertemuan biro politik, menurut media pemerintah Korea Utara, KCNA.

CNN pada awal minggu lalu melaporkan bahwa berdasarkan laporan intelijen AS, Kim sedang dalam kondisi kritis setelah operasi. Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN pada Senin lalu bahwa kekhawatiran tentang kesehatan Kim dapat dipercaya, tetapi tingkat keparahannya sulit untuk dinilai.

Penelusuran intelijen AS seiring dengan laporan Daily NK, sebuah surat kabar online berbasis di Korea Selatan yang fokus pada Korea Utara, yang menyebut bahwa Kim menerima prosedur kardivaskular akibat kebiasaan merokok berlebihan, obesitas, dan tumpukan pekerjan.

(Baca: Dua Minggu Tidak Terlihat, Kim Jong-Un Dirumorkan Meninggal Dunia)

Media tersebut juga menulis bahwa Kim saat ini telah menerima perawatan di sebuah vila di Kabupateng Hyangsan. Setelah menilai bahwa kondisi Kim telah membaik, sebagian besar tim medis yang merawatnya kembali ke Pyongyang pada 19 April sementara beberapa dari mereka tetap mengawasi kesehatan Kim. CNN tidak dapat mengkonfirmasi laporan secara independen.

Namun pada hari Minggu, surat kabar negara Korea Utara Rodong Sinmun mengatakan Kim mengucapkan terima kasih kepada para pekerja yang membantu merenovasi kota Samjiyon di Korea Utara. CNN tidak dapat secara independen mengkonfirmasi keaslian laporan hari Minggu dan apakah nota terima kasih datang langsung dari pemimpin.

Ini bukan pertama kalinya media Korea Utara melaporkan kegiatan Kim sejak berita tentang potensi masalah kesehatannya muncul.

Korea Utara mengontrol secara ketat informasi apa pun di sekitar pemimpinnya. Ketidakhadiran Kim dalam acara-acara penting dari media resmi pemerintah sering memicu spekulasi dan rumor tentang kesehatannya.

(Baca: Simpang Siur Kabar Kim Jong Un Sakit Kardiovaskular, Apa Itu? )

Korea Utara tidak memiliki kebebasan pers sehingga sering menciptakan lubang hitam dalam kepemimpinan di negara tersebut. Informasi dari negara tersebut hanya dapat diperoleh melalui pemilahan informasi yang diperoleh dari kantor berita negara, lebih berbentuk propoganda.

Sebuah situs web yang berspesialisasi dalam urusan Korea Utara menerbitkan gambar-gambar satelit pada hari Sabtu, yang menurut para peneliti menunjukkan sebuah kereta "kemungkinan milik Kim Jong Un". Kereta tersebut diparkir di sebuah stasiun kereta api kompleks mewah Wonsan milik Kim di pantai timur negara itu sejak 21 April.

Kehadiran kereta tidak membuktikan Kim berada di kompleks Wonsan, tetapi "memberikan bobot" pada laporan bahwa dia tinggal di daerah itu, menurut artikel yang diterbitkan oleh 38 Utara.

38 Utara yang menerbitkan analisis tentang urusan Korea Utara dan merupakan proyek dari Henry L. Stimson Center, sebuah think tank yang berbasis di Washington, DC ini juga melaporkan stasiun tempat kereta diparkir "disediakan untuk digunakan oleh keluarga Kim."

Gambar satelit menunjukkan kereta tidak ada di daerah itu pada 15 April, tiba sekitar 21 April dan terus berada di lokasi pada 23 April. Pada 23 April, kereta "tampaknya direposisi untuk keberangkatan," tulis laporan 38 Utara.