Lion & Ethiopia Air Jatuh, Boeing 737 MAX Dilarang Terbang di Tiongkok

ETHIOPIAN AIRLINES
Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines yang jatuh di Bishoftu pada Minggu (10/3) merupakan pesawat baru.
Penulis: Hari Widowati
11/3/2019, 11.28 WIB

Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok menerapkan larangan terbang untuk seluruh pesawat Boeing 737 MAX pasca kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines. Keputusan ini dilakukan sebagai wujud ketegasan pemerintah Tiongkok yang tidak memberikan toleransi terhadap risiko keamanan transportasi udara.

Otoritas penerbangan Tiongkok menyebut kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 8 telah terjadi dua kali dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. Seperti diketahui, pada Oktober lalu pesawat Lion Air JT 610 yang membawa 189 penumpang dan kru pesawat jatuh di perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa hanya beberapa menit setelah lepas landas.

"Melihat kedua kecelakaan udara tersebut, pesawat yang jatuh adalah pesawat baru Boeing 737 MAX 8 dan kedua kecelakaan terjadi setelah lepas landas. Keduanya memiliki kemiripan," ujar Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok dalam keterangan tertulis, sebagaimana dilansir CNN.com, Senin (11/3).

Tiongkok memiliki armada Boeing 737 MAX 8 terbesar di dunia, yakni sebanyak 97 pesawat. Pihak Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok akan menghubungi Boeing dan Badan Administrasi Penerbangan Federal AS untuk mengonfirmasi isu keamanan penerbangan pada jenis pesawat tersebut sebelum membuka larangan terbang.

Kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines dan Lion Air masih dalam penyidikan dan tidak ada bukti langsung yang menunjukkan adanya keterkaitan dari kedua insiden ini. Namun, Analis Penerbangan CNN Mary Schiavo yang juga mantan Inspektur Jenderal Departemen Transportasi AS, menilai kedua insiden tersebut sangat mencurigakan.

"Di sini ada dua pesawat baru yang jatuh dalam satu tahun terakhir. Ini membunyikan alarm bagi industri penerbangan karena tidak mungkin hal tersebut terjadi begitu saja," ujar Schiavo.

(Baca: Kemlu RI: WNI Korban Jatuhnya Ethiopian Airlines Bekerja untuk PBB)

Hilang Kontak Setelah Lepas Landas

Pesawat Ethiopian Airlines ET 302 dengan rute Bandara Bole, Addis Ababa menuju Bandara Nairobi, Kenya lepas landas pada pukul 08.38 waktu setempat. Pada pukul 08.44, pesawat kehilangan kontak dengan menara pengawas. Pesawat jatuh di Kota Bishoftu, sekitar 62 kilometer dari Addis Ababa, Ethiopia. Menurut Flightradar24, pesawat memiliki kecepatan vertikal yang tidak stabil sesaat setelah lepas landas.

Boeing Co menyatakan duka cita yang mendalam atas kecelakaan pesawat jenis Boeing 737-MAX 8 yang merenggut nyawa 149 penumpang dan 8 kru pesawat Ethiopian Airlines. "Kami menyampaikan simpati terdalam kepada keluarga dan orang-orang terdekat dari para penumpang dan kru pesawat. Kami juga akan bekerja sama dengan pihak Ethiopian Airlines," demikian pernyataan resmi di situs Boeing, Minggu (10/3). Tim teknis dari Boeing akan meninjau lokasi kecelakaan untuk memberikan bantuan teknis di bawah koordinasi Biro Investigasi Kecelakaan Ethiopia dan Badan Keamanan Transportasi Nasional AS.

Maskapai Ethiopian Airlines dalam pernyataan resmi menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan investigasi forensik dan mengidentifikasi identitas para korban. Satu komite yang terdiri atas perwakilan Ethiopian Airlines, Otoritas Penerbangan Sipil Ethiopia, dan Otoritas Transportasi Ethiopia telah dibentuk untuk melakukan investigasi tersebut. "Ketika identitas dari para korban sudah terverifikasi, jasad mereka akan dikirimkan kepada pihak keluarga," kata manajemen Ethiopian Airlines.

(Baca: Satu WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines)