Gunung Taal Erupsi, Bandara Internasional Manila Lumpuh

ANTARA FOTO/REUTERS/Jon Patrick Laurence Yen
Erupsi gunung api Taal terlihat dari Tagaytay, Filipina, Minggu (12/1/2020), dalam foto yang didapatkan dari video di media sosial.
Penulis: Hari Widowati
13/1/2020, 10.01 WIB

Gunung Taal yang terletak sekitar 60 km di selatan Manila, Filipina mengalami erupsi dengan eskalasi yang cepat sejak Minggu (12/1). Ribuan warga diungsikan, aktivitas di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila pun lumpuh.

Otoritas setempat, seperti dikutip oleh CNN Philippines, memerintahkan agar warga di tiga kota terdekat dievakuasi. Kota terdekat dari Gunung Taal adalah Agoncillo, di Provinsi Batangas. Letusan yang berlangsung terus-menerus menyemburkan abu sejauh 10-14 km hingga ke Quezon City.

Otoritas Bandara Internasional Manila melalui akun Twitter resmi @MIAAGovPH mengumumkan bahwa erupsi Gunung Taal menyebabkan seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Ninoy Aquino ditunda. "Para penumpang kami imbau berkoordinasi dengan maskapai penerbangannya untuk mendapatkan informasi mengenai jadwal penerbangan terbaru," kata Otoritas Bandara Manila, Minggu (12/1). Abu vulkanik tebal menutupi landas pacu bandara tersebut dan dikhawatirkan bisa merusak mesin pesawat terbang.

Badan Vulkanologi dan Seismologi Institute Filipina seperti dilansir CNN.com melaporkan, aktivitas vulkanik Gunung Taal terus meningkat. Badan tersebut meningkatkan status kewaspadaan atas Gunung Taal ke level 4 terkait kemungkinan terjadinya erupsi lava yang membahayakan dalam hitungan jam atau hari.

(Baca: Kaleidoskop 2019 dan Empat Jenis Bencana yang Mengancam pada 2020)

Di Twitter, tagar #PrayforPhilippines menempati trending topic nomor dua di Indonesia dengan 34.200 cuitan. Lewat tagar tersebut, warganet menyampaikan doa dan simpatinya untuk masyarakat di Filipina yang menghadapi bencana gunung berapi.

Menurut Associated Press (AP), sekitar enam ribu penduduk telah mengungsi dari pulau yang berada di tengah danau di mana gunung berapi itu berada. Sekitar 10 ribu penduduk pesisir juga mulai mengungsi. Otoritas menargetkan 300 ribu penduduk di Provinsi Batangas akan dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

"Kami cepat-cepat mengungsi ketika langit semakin gelap karena hujan abu dan udara berbau seperti bubuk mesiu," ujar Renelyn Bautista, seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun, seperti dikutip AP. Beberapa video yang beredar di media sosial juga menunjukkan erupsi gunung berapi tersebut disertai dengan munculnya petir.

(Baca: Gunung Merapi Erupsi Lagi, Sejarah Letusan 3000 Tahun)

KBRI akan Evakuasi Mahasiswa Indonesia

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila seperti dilansir Liputan6.com, menyatakan akan mengevakuasi mahasiswa asal Indonesia yang tinggal tidak jauh dari Gunung Taal. Mereka tengah menempuh studi program S1 hingga S3 di Silang, Filipina.

"Terdapat sekitar 50 mahasiswa S1 Indonesia di Adventist University of Philippines (AUP), serta 120 mahasiswa S2 dan S3 Indonesia di Adventist International Institute of Advanced Studies (AIIAS)," kata Juru Bicara KBRI Manila Agus Buana kepada Liputan6.com, Minggu (12/1) malam. Mereka tinggal bersama keluarganya di asrama kampus yang berada sekitar 14 km dari pusat letusan.

Menurut KBRI Manila, para mahasiswa dan keluarganya berada dalam kondisi baik. Mereka akan dievakuasi pada hari ini karena evakuasi pada Minggu malam tidak memungkinkan akibat dibatasinya akses jalan di daerah tersebut.

(Baca: Ada Petir di Letusan Gunung Taal, Berikut Ini Penjelasan BMKG)