Kasus Positif Corona Melonjak, Malaysia Perpanjang Lockdown

Antara/Agus Setiwan
Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin. Pada Rabu (25/3), Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memutuskan memperpanjang lockdown hingga 14 April 2020, untuk mencegah meluasnya virus corona.
Penulis: Agung Jatmiko
25/3/2020, 19.02 WIB

Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memperpanjang karantina wilayah atau lockdown. Keputusan ini diambil mengingat jumlah kasus baru positif virus corona semakin meningkat.

Dalam pidatonya, Rabu (25/3), Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, kebijakan lockdown diperpanjang, dari semula berakhir 31 Maret 2020, menjadi 14 April 2020.  Langkah lockdown ini dimaksudkan untuk mencegah infeksi virus corona makin meluas.

Pertimbangan perpanjangan lockdown juga didasarkan pada paparan Kementerian Kesehatan Malaysia. Muhyiddin Yassin menyatakan, bahwa pada Rabu (25/3) pukul 12.00 waktu setempat, jumlah kasus baru positif corona bertambah sebanyak 172 orang.

Artinya, secara kumulatif total kasus positif virus corona Malaysia mencapai 1.796 penderita. Jumlah pasien yang meninggal sebanyak 17 orang, termasuk satu dokter.

Penambahan kasus baru positif virus corona Malaysia memang tergolong sangat cepat, mengingat sepekan lalu total kasus tercatat sebanyak 673 kasus. Artinya, dalam sepekan peningkatannya mencapai dua kali lipat.

(Baca: India Berlakukan Lockdown Selama Tiga Minggu Imbas Corona)

"Saya diberitahu oleh Dewan Keamanan Nasional bahwa kasus positif virus corona diperkirakan meningkat, jika kita tidak melakukan apa-apa. Jumlahnya dapat meningkat beberapa kali lipat di beberapa negara lain," ujar Muhyiddin Yassin dalam teks pidato yang diterima Katadata.co.id, Rabu (25/3).

Menanggulangi pandemi virus corona, Muhyiddin Yassin menyatakan pemerintah Malaysia telah mempersiapkan beberapa langkah. Salah satunya adalah, menyiapkan kapasitas daya tampung di 34 rumah sakit nasional, menjadi 3.585 tempat tidur.

Ia menyatakan, saat ini baru 34% dari kapasitas tersebut digunakan, sehingga apabila ada peningkatan jumlah pasien masih ada 66% kapasitas RS bisa digunakan.

Sementara, jika terjadi peningkatan jumlah kasus positif virus corona di luar kapasitas RS, Muhyiddin Yassin menyatakan beberapa daerah telah diidentifikasi untuk berfungsi sebagai pusat isolasi dan karantina.

"Strategi pemerintah adalah menemukan, menyaring, mengisolasi, dan merawat pasien virus corona. Kementerian Kesehatan akan meningkatkan kapasitasnya untuk melakukan screening test dalam skala yang lebih besar, termasuk pengujian massal terutama di daerah berisiko tinggi," ujar Muhyiddin Yassin.

(Baca: Luhut Sebut Pemerintah Kaji Opsi Lockdown Tangani Virus Corona)