Akses Kota Asal Virus Corona, Wuhan Akhirnya Dibuka

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/hp/dj
Aly Song Warga menggunakan masker penutup wajah menunggu kereta bawah tanah di hari pertama dibukanya kembali layanan kereta yang dihentikan akibat wabah virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, pusat penularan wabah, China, Sabtu (28/3/2020).
Penulis: Agung Jatmiko
28/3/2020, 18.32 WIB

Setelah dua bulan lebih diisolasi penuh, Wuhan, kota asal virus corona akhirnya dibuka oleh pemerintah Tiongkok. Meski demikian, akses keluar dari Wuhan masih belum diizinkan.

Mengutip BBC, Sabtu (28/3), akses masuk ke Wuhan dilaporkan dibuka terbatas, meski orang yang masuk ke wilayah Wuhan harus diseleksi ketat. Jalur kereta api dinyatakan oleh pemerintah Tiongkok, telah dibuka mulai Sabtu.

Kota berpenduduk 11 juta jiwa ini sebelumnya mengalami isolasi sejak pertengahan Januari 2020, dengan penutupan akses di seluruh jalur penghubung. Diikuti dengan pembatasan drastis, untuk gerak kehidupan warganya sehari-hari.

Karantina wilayah atau lockdown diterapkan pada Wuhan, lantaran kota ini diketahui sebagai kota asal muasal virus corona. Jejak virus corona dimulai dari pasar hewan kota yang terletak di Provinsi Hubei, Tiongkok ini.

(Baca: AS Jadi Episentrum Corona, Xi Jinping Siap Bantu Trump)

Mengutip Reuters, Jumat (27/3), nafas Tiongkok mulai pulih dan aktivitas di kota Wuhan kembali bergeliat, meski belum sepenuhnya normal. Akses jalan darat, telah dibuka sejak hari Jumat (27/3). Namun, pendatang yang masuk Wuhan harus melewati pemeriksaan ketat, untuk membuktikan kondisi sehat.

BBC melaporkan pemerintah Tiongkok dijadwalkan akan membuka penuh akses Wuhan pada 8 April 2020. Tak hanya akses keluar-masuk lewat jalan darat dan jalur kereta, melainkan juga akan membuka bandara Wuhan, yang telah "mati suri" selama dua bulan lebih.

Pejabat yang berwenang di pemerintahan Tiongkok menyebut, saat ini "pertempuran" melawan virus corona yang dilakukan Tiongkok berasal dari luar.Tiongkok telah mengumumkan larangan sementara untuk pengunjung asing, bahkan jika mereka memiliki visa atau izin tinggal.

Kebijakan ini juga berlaku bagi maskapai penerbangan, baik dari Tiongkok maupun asing. Pemerintah Tiongkok membatasi jumlah penerbangan dari tiap maskapai satu penerbangan per minggu dan kapasitasnya tidak boleh lebih dari 75%.

(Baca: Corona Meluas, China Larang Warga Asing Masuk Mulai Nanti Malam)