Wabah Tak Terbendung, Positif Corona di Dunia Hampir 1 Juta Orang

ANTARA FOTO/REUTERS/Francesca Mangiatordi/@france_exa//AWW/dj
Ilustrasi, tenaga medis beristirahat saat shift malam di sebuah rumah sakit di Cremona, Italia. Jumlah kasus positif virus corona kian mendekati satu juta, pada Kamis (2/4) kasus positif virus corona secara global mencapai 934.825 kasus.
Penulis: Agung Jatmiko
2/4/2020, 08.13 WIB

Jumlah kasus positif virus corona yang telah menginfeksi 203 negara kian mendekati angka satu juta kasus.

Mengutip laman Worldometers, hingga Kamis (2/4), total kasus positif virus corona tercatat mencapai 934.825 kasus, bertambah 76.470 kasus baru.

Dari total kasus positif virus corona, total pasien yang meninggal dunia tercatat mencapai 47.189 orang, bertambah 4.880 orang meninggal dalam sehari. Sementara, jumlah orang yang dinyatakan sembuh dari virus corona, tercatat sebanyak 193.989 orang.

Amerika Serikat (AS), sebagai negara dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak, terus mencatatkan penambahan kasus baru.

Tercatat kasus baru positif virus corona AS mencapai 26.109 kasus, menjadikan total kasus positif virus corona AS sebanyak 214.639 kasus. Diikuti oleh Italia sebanyak 110.574 kasus dan Spanyol sebanyak 104.118 kasus.

Jumlah kasus positif ketiga negara ini telah melampaui 100.000 kasus dan jauh melampaui Tiongkok, negara yang pertama kali terpapar virus corona. Jumlah angka kematian di AS, Italia dan Spanyol pun makin melewati jumlah pasien meninggal dunia di Tiongkok.

Dari segi jumlah pasien meninggal dunia, Italia masih mencatatkan jumlah terbesar. Secara total, jumlah pasien virus corona Italia yang meninggal dunia mencapai 13.155 orang, bertambah 727 orang meninggal dalam sehari. Diikuti oleh Spanyol, dengan total pasien meninggal mencapai 9.387 orang, bertambah 923 orang meninggal dalam satu hari.

(Baca: IMF: 85 Negara Terindikasi Butuh Pinjaman Darurat Hadapi Corona)

Sementara, jumlah pasien virus corona yang meninggal di AS secara total mencapai 5.099 orang. Meski masih di bawah Italia dan Spanyol, namun AS mencatatkan lonjakan pasien meninggal dalam satu hari melampaui Italia dan Spanyol, yakni 1.046 orang meninggal dalam satu hari.

Satuan tugas penanganan virus corona yang dibentuk oleh Gedung Putih bahkan memprediksi, angka kematian akibat virus corona di AS bisa mencapai 100.000 orang.

Parahnya pandemi corona di AS membuat Presiden AS Donald J. Trump mempertimbangkan, untuk menangguhkan penerbangan di negara bagian atau kota yang rawan virus corona.

Mengutip Reuters, Kamis (2/4), rencana penangguhan penerbangan ini kemungkinan difokuskan untuk tiga kota, yakni New York, Detroit dan New Orleans.

Meski demikian, para penasihat Trump menilai rencana ini bakal ditentang keras oleh perusahaan penerbangan AS, yang sudah terpukul karena pandemi corona.

Di Asia, Jepang yang sebelumnya tidak mencatatkan adanya kasus baru virus corona, tiba-tiba dalam sehari mencatatkan 206 kasus. Meski demikian, jumlah pasien virus corona di Jepang tidak bertambah, sehingga total pasien meninggal di Jepang masih di angka 57 orang.

Sementara, India yang telah menerapkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown, mencatatkan penambahan 501 kasus dalam sehari. Secara total, jumlah kasus positif virus corona di India mencapai 1.998 kasus, dengan jumlah pasien meninggal dunia mencapai 58 orang.

(Baca: Lockdown di India yang Berujung Krisis Kemanusiaan)