Konversi Lahan Sawit Meluas ke Jawa Dikhawatirkan Picu Bencana Banjir

Katadata
Ilustrasi lahan sawit. Pada 2019, lahan sawit Indonesia mencapai 14,67 juta hektare (ha).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
15/1/2020, 16.53 WIB

Alih fungsi atau konversi lahan ke perkebunan sawit disebut terus meluas hingga ke Pulau Jawa. Deputi Direktur Sawit Watch Achmad Surambo menyatakan, apabila konversi lahan sawit terus dibiarkan, dikhawatirkam dapat berdampak pada meningkatkan banjir serta mengancam produksi pangan.

Menurutnya, alih fungsi lahan sawit tersebut serupa dengan kondisi di lintas timur Sumatera. Wilayah ini disebut mulai mengalami banjir sejak marak terjadi konversi lahan sawit.

Selain itu, konflik agragria antara komunitas dengan perusahaan sawit juga kerap terjadi di wilayah tersebut. "Apakah akan tragedi pantai timur Sumatera akan terulang di pantai selatan Jawa?" kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (15/1).

(Baca: Mentan Minta Penegak Hukum Tangkap Pelaku Alih Fungsi Lahan Pertanian)

Sawit Watch mencatat, sejak 2005 hingga 2019 setidaknya terdapat 822 komunitas yang berkonflik dengan perkebunan sawit. Kebanyakan masalah tersebut merupakan konflik agraria.

Achmad menyebutkan beberapa kasus alih fungsi lahan telah terjadi di Jawa Timur, yaitu di Blitar dan Malang. Berdasarkan pantauan Sawit Watch, Desa Tumpakrejo dan Donomulyo telah didominasi tanaman sawit.

Selain itu, alih fungsi lahan sawit juga terjadi di Jawa Barat. Adapun, kepemilikan sawit tersebut sebagian besar dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara VIII.

Ia memperkirakan, maraknya alih lahan menjadi sawit terjadi lantaran perkebunan tersebut dianggap menguntungkan. Hal ini juga didukung oleh perusahaan yang memberikan bibit sawit secara gratis kepada petani di wilayah ekspansinya.

(Baca: BNPP: Potensi Lahan Pertanian di Perbatasan Capai 5 Juta Hektare)

Padahal, lahan di pulau Jawa semestinya diperuntukan sebagai areal persawahan. Bila pengalihan lahan terus dibiarkan, ia khawatir kedaulatan pangan Indonesia akan terancam.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dapat memiliki kebijakan untuk mencegah alih fungsi lahan sawah ke tanaman sawit. Hal ini juga perlu didukung oleh pemerintah daerah.

"Kalau konversi lahan dibiarkan ke pasar, atraktif lahan sawit akan semakin meluas," ujar dia.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian pada 2019, lahan sawit Indonesia mencapai 14,67 juta hektare (ha). Dari jumlah tersebut, lahan sawit terbesar berada di Sumatera dengan luas area mencapai 8,76 juta ha atau 59,6% dari total lahan sawit Tanah Air.

Luas lahan sawit di Sumatera tercatat meningkat sebanyak 23,6% dibandingkan total lahan pada 2015 yang tercatat seluas 7,08 juta ha. Sedangkan, total lahan sawit di Jawa pada 2019 mencapai 38,89 ribu ha. Jumlah tersebut meningkat 16,5% dibandingkan luas lahan sawit pada 2015 seluas 33,3 ribu ha.

Adapun detail mengenai sebaran wilayah sawit, juga bisa dilihat dari databoks yang ditampilkan berikut.

Reporter: Rizky Alika