Kementerian Pertanian akan menjaga produksi cabai tetap terjaga di tengah pandemi virus corona. Produksi cabai tersebut diperkirakan akan surplus dan mencukup hingga Idul Fitri.
"Berdasarkan data Early Warning System, diprediksi produksi cabai dibandingkan dengan kebutuhannya secara nasional masih surplus," kata Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto seperti dikutip dari siaran pers, Senin (30/3).
Kementan memperkirakan, produksi aneka cabai pada Maret mencapai 203.057 ton dengan kebutuhan 174.219 ton. Dengan demikian, surplus akan mencapai 28.838 ton.
(Baca: Ada Tambahan 129 Kasus Positif Virus Corona, Terbanyak dari Jawa Barat)
Kemudian, produksi cabai pada April mencapai 217.588 ton dengan kebutuhan 178.594 ton sehingga bakal terdapat surplus 38.994 ton. Selanjutnya, produksi Mei sebanyak 217.258 ton dengan kebutuhan 182.634 ton sehingga surplus 34.624 ton.
"Begitu juga produksi Juni 196.644 ton dengan kebutuhan 174.219 ton sehingga surplus 22.425 ton," ujar Prihasto.
Pihaknya juga mengecek kebenaran data tersebuut di lapangan melalui telepon, foto open camera, dan video pada beberapa wilayah sentra utama.
Anton pun mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Sebab, produksi dan distribusi tidak terganggu dengan wabah corona.
(Baca: Bisnis Pengiriman Barang Turun hingga 80% karena Pandemi Virus Corona)
Di sisi lain, Kementan telah menggandeng beberapa startup yang bergerak di bidang penjualan online, seperti Sayurbox, TaniHub, dan Kedai Sayur untuk memasarkan hasil panen petani hingga konsumen.
"Ini untuk memudahkan petani dalam menjual produknya dan memudahkan konsumen memperoleh kebutuhan pangan di rumah," katanya.
Suyono, Petani sekaligus pelaku usaha cabai asal Kediri saat dihubungi melalui telepon pada Jum'at (28/3), membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, pasokan cabai rawit merah cukup besar.
"Karena akhir bulan ini sampai dengan awal april sudah mulai banyak cabai yang siap panen. Pendistribusiannya juga tetap lancar meskipun ada zona merah pandemi corona," katanya.