Masuk Puncak Panen, Produksi Beras Diperkirakan Capai 5,27 Juta Ton

ANTARA FOTO/Rahmad
Petani memanen padi area persawahan tadah hujan di Desa Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (25/2/2020). Memasuki masa puncak panen raya, produksi beras nasional diprediksi bisa mencapai setara 5,27 juta ton.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
7/4/2020, 19.20 WIB

Pemerintah memperkirakan, puncak panen raya padi pada akan terjadi pada bulan ini. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan, dengan luas panen akan mencapai 1,73 juta hektare, produksi beras nasional yang dihasilkan diprediksi bisa mencapai setara 5,27 juta ton.

"Maret itu awal memasuki panen raya dan puncaknya pada April," kata dia dalam video conference, Selasa (7/4).

Berdasarkan data Kerangka Sampel Area Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Maret 2020 diperkirakan mencapai 3,2 juta ton beras yang dihasilkan dari luasan panen 1,1 juta hektare.

(Baca: Pasokan Pangan Dunia Terguncang Covid-19, Bagaimana di Indonesia?)

Dengan panen yang masih akan berlangsung hingga Mei, maka produksi beras diperkirakan mencapai 3,81 juta ton dari total luas panen 1,38 juta hektare.

Perhitungan tersebut berdasarkan pantauan lapangan di 166 kabupaten/kota dan 32 provinsi. Pemantauan dilakukan dengan teknologi kamera teerbuka yang didukung dengan 720 foto dan 113 video.

Dari pemantauan tersebut, sejumlah wilayah telah terkonfirmasi terjadi panen raya. Selain itu, tanda-tanda panen raya juga tercermin dari turunnya harga gabah.

Di sisi lain, Suwandi menyatakan. Kementan terus berupaya untuk menjaga kestabilan harga gabah agar tidak jatuh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu Rp 4.200 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani. Harga gabah tersebut  diharapkan bisa sama dengan Maret lalu, yakni di kisaran Rp 4.600-4.700 per kg.

Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Hingga 3 April lalu, realisasi penyaluran KUR untuk padi dan penggiligan mencapai Rp 3 triliun.

Dengan demikian, para penggiling memiliki modal cukup untuk membeli gabah petani dengan harga yang baik.

(Baca: Kementan Distribusikan 11 Bahan Pokok Lewat Gojek & Gratis Ongkir)

Selain itu, Kostraling akan bekerja sama dengan start up ojek online, seperti Gojek untuk memasarkan hasil penggilingan. Hal ini untuk memastikan hasil penggilingan dapat segera dipasarkan kepada masyarakat.

Selanjutnya, Kementan turut memberikan bantuan berupa benih gratis kepada petani yang telah panen. Hal ini untuk memastikaan petani bisa segera melakukan penanaman pada musim tanam kedua 2020. Sebab, pada April diperkirakan masih ada pasokan air yang memadai untuk melaukan penanaman padi.

"Lalu untuk menurunkan losses, kami telah salurkan berbagai alat bantuan pasca panen, termasuk rice milling unit," ujarnya.

Reporter: Rizky Alika