Kapasitas Listrik Tiongkok 15 Kali RI, Jonan Dorong Pembangkit Baru

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan
9/10/2019, 15.48 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendorong Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan produsen listrik independen (IPP) untuk terus melanjutkan proyek-proyek pembangkit listrik. Sebab, kebutuhan listrik Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Ia menjelaskan, kapasitas listrik Indonesia saat ini sebesar 65 Gigawatt (GW) dan diperkirakan mencapai nyaris 70 GW pada akhir 2019. Kapasitas listrik ini masih kalah jauh dibandingkan Tiongkok. Dengan jumlah penduduk empat kali lipat Indonesia, Tiongkok memiliki kapasitas listrik belasan kali lipat lebih besar.

(Baca: Jonan Sindir Direksi PLN Soal Penggunaan Kendaraan Listrik)

"Beberapa bulan lalu ada pertemuan Indonesia - Tiongkok di bidang energi. Ini counterpart saya di Tiongkok bilang kapasitas terpasang Tiongkok itu enggak besar cuma 1.131 GW. Kalau dibandingkan, itu 15 kali kapasitas terpasangnya Tiongkok," kata dia di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10).

Kapasitas listrik dari pembangkit energi baru dan terbarukan Indonesia juga masih kalah jauh dari Negeri Tiari Bambu. Padahal, pembangkit EBT penting untuk jangka panjang. "Mulai sekarang saya sangat berharap rekan-rekan di PLN untuk terbuka sama EBT," ujarnya.

(Baca: Tak Sesuai Kebutuhan, Megaproyek Listrik 35 Ribu MW Mundur Hingga 2028)

Jonan menargetkan, kapasitas listrik Indonesia bisa mencapai 90 GW pada 2024. Ini akan dicapai dengan melanjutkan proyek 35 GW. Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas listrik. Sebab, ketersediaan listrik juga dapat mempengaruhi investasi dan ekonomi.