Pemerintah memacu ekspor komoditas produk desain ke pasar Jepang. Salah satu strategi yang dilakukan dengan melakukan promosi dan kompetisi desain melalui ajang Good Design Indonesia (GDI).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan GDI merupakan ajang kerjasama antara Kementerian Perdagangan dengan Japan Institute of Design Promotion. Pemenang GDI 2018 berkesempatan memamerkan karyanya di Jepang.
Jepang merupakan salah satu tujuan utama Indonesia sekaligus menjadi salah satu negara yang sulit ditembus. “Target pemerintah selain mencari pasar nontradisional baru adalah mempertahankan pasar lama,” katanya di Jakarta, Senin (23/4).
Dia pun meyakini apabila produk desain Indonesia bisa menembus pasar negeri sakura, maka pasar negera lain diharapkan bisa terdorong untuk menerima ekspor Indonesia. Selain itu, kompetisi desain produk diharapkan bisa memacu desainer dalam negeri untuk membuat produk yang kompetitif dan bernilai tambah.
(Baca : Dorong Ekspor Industri Agro, IKM Diajak Kerja Sama dengan Jepang)
Arlinda mencontohkan harga sebuah produk akan naik hingga tiga kali lipat dengan sebuah desain yang bagus. Karenanya guna menciptakan sebuah desain bernilai tambah, pemerintah juga bakal memberikan pendampingan.
Ajang GDI terbuka bagi semua pelaku usaha dan desainer, dengan syarat diproduksi di Indonesia, didesain oleh desainer Indonesia, dan dipasarkan di Indonesia.
Penjurian akan dilakukan untuk produk furnitur dan dekorasi rumah, peralatan rumah tangga, gaya hidup dan aksesori, kemasan dan desain grafis, serta transportasi dan elektronik. Produk yang didaftarkan harus memiliki sertifikasi SNI untuk kategori elektronik, transportasi, dan peralatan rumah tangga.
“Para pelaku usaha dan desainer Indonesia diharapkan turut berpartisipasi karena GDI merupakan ajang yang tepat untuk mempromosikan produk mereka, bukan hanya di Indonesia tapi di mata dunia,” ujar Arlinda.
(Baca juga: Pemerintah Tingkatkan Kerja Sama Industri dengan Jepang)
Arlinda mencontohkan harga sebuah produk akan naik hingga tiga kali lipat dengan sebuah desain yang bagus. Karenanya guna menciptakan sebuah desain bernilai tambah, pemerintah juga bakal memberikan pendampingan.
Ajang GDI terbuka bagi semua pelaku usaha dan desainer, dengan syarat diproduksi di Indonesia, didesain oleh desainer Indonesia, dan dipasarkan di Indonesia.
Penjurian akan dilakukan untuk produk furnitur dan dekorasi rumah, peralatan rumah tangga, gaya hidup dan aksesori, kemasan dan desain grafis, serta transportasi dan elektronik. Produk yang didaftarkan harus memiliki sertifikasi SNI untuk kategori elektronik, transportasi, dan peralatan rumah tangga.
“Para pelaku usaha dan desainer Indonesia diharapkan turut berpartisipasi karena GDI merupakan ajang yang tepat untuk mempromosikan produk mereka, bukan hanya di Indonesia tapi di mata dunia,” ujar Arlinda.
Arlinda mencontohkan harga sebuah produk akan naik hingga tiga kali lipat dengan sebuah desain yang bagus. Karenanya guna menciptakan sebuah desain bernilai tambah, pemerintah juga bakal memberikan pendampingan.
Ajang GDI terbuka bagi semua pelaku usaha dan desainer, dengan syarat diproduksi di Indonesia, didesain oleh desainer Indonesia, dan dipasarkan di Indonesia.
Penjurian akan dilakukan untuk produk furnitur dan dekorasi rumah, peralatan rumah tangga, gaya hidup dan aksesori, kemasan dan desain grafis, serta transportasi dan elektronik. Produk yang didaftarkan harus memiliki sertifikasi SNI untuk kategori elektronik, transportasi, dan peralatan rumah tangga.
“Para pelaku usaha dan desainer Indonesia diharapkan turut berpartisipasi karena GDI merupakan ajang yang tepat untuk mempromosikan produk mereka, bukan hanya di Indonesia tapi di mata dunia,” ujar Arlinda.
“Para pelaku usaha dan desainer Indonesia diharapkan turut berpartisipasi karena GDI merupakan ajang yang tepat untuk mempromosikan produk mereka, bukan hanya di Indonesia tapi di mata dunia,” ujar Arlinda.