Perakit Apple dan Perusahaan Otomotif di Tiongkok Ikut Produksi Masker

Martha Ruth Thertina
9 Februari 2020, 10:54
virus corona, foxconn, masker
ANTARA FOTO/REUTERS/cnsph
Sukarelawan memakai baju pelindung menyemprot disinfektan di stasiun kereta saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus korona baru, di Changsha, provinsi Hunan, China, Selasa (4/2/2020).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sederet perusahaan manufaktur yang beroperasi di Tiongkok termasuk perakit produk Apple, Foxconn, menyiapkan pabriknya untuk membuat masker dan pakaian medis sekali pakai. Ini seiring menipisnya peralatan medis di tengah penyebaran virus corona baru (novel coronavirus) di Tiongkok.

Seperti diberitakan Reuters, Foxconn menyatakan telah memulai uji coba produksi masker operasi di Longhua Park Plant, Shenzhen, dan menargetkan produksi 2 juta masker sehari mulai akhir bulan ini. Hal ini disampaikan perusahaan melalui unggahan di sosial media pada Kamis lalu.

Perusahaan asal Taiwan ini menyatakan masker tersebut pertama-tama akan diperuntukkan bagi karyawannya, yang sebagian besar bekerja di pabrik di dataran Tiongkok.

(Baca: Lampaui SARS, Korban Meninggal Akibat Virus Corona Tembus 812 Jiwa)

SAIC-GM-Wuling Automobile Co Ltd, Perusahaan joint venture di bidang otomotif bentukan General Motors Co dan dua mitranya dari Tongkok, juga mengumumkan melalui sosial media bahwa akan menyiapkan 14 lini produksi untuk membuat 1,7 juta masker setiap hari.

Produsen pakaian, Hangdou Group Co Ltd, juga menyatakan telah menyiapkan satu pabriknya untuk membuat pakaian medis sekali pakai. Perusahaan berencana memproduksi sekitar 60 ribu pakaian sebulan dan mengirimkannya kepada pemerintah untuk alokasi dan distribusi. Hangdou mempekerjakan 30 ribu orang.

Perusahaan di bidang busana, Zhejiang Giuseppe Garment Co Ltd dan Jihua Group Corp juga telah merilis inisiatif yang sama.

Perusahaan farmasi besar telah menyampaikan sinyal soal kekurangan pasokan masker. Akhir Januari lalu, salah satu perusahaan manufaktur asal Ceko mengatakan kepada Reuters, permintaan masker menanjak 57.000% dalam empat hari.

(Baca: Jadi Lokasi Karantina, Permintaan Masker di Natuna 5.000 Lembar Sehari)

Di tengah menipisnya pasokan, otoritas lokal di Tiongkok menggunakan sistem khusus dalam distribusi masker. Di Shanghai, orang yang ingin mendapatkan masker harus memberikan identitas diri dan nomor telepon kepada komite setempat, untuk kemudian dihubungi kapan bisa mengambil maskernya.   

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...