Bank Hasil Merger Naik ke Posisi Enam ASEAN

Image title
Oleh Arsip
1 September 2014, 14:38

KATADATA ? Wacana konsolidasi bank-bank milik negara kembali mencuat menjelang pergantian pemerintah. Diperkirakan konsolidasi perbankan akan dilakukan oleh pemerintah baru guna menghadapi persaingan bebas kawasan Asia Tenggara yang akan diberlakukan mulai 2020 untuk industri jasa keuangan.

Guna menghadapi persaingan bebas di ASEAN tersebut, Kementerian Negara BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan telah menekankan agar konsolidasi bank-bank negara segera dilakukan. Bahkan, kajian Kementerian BUMN menyebutkan dua bank negara kemungkinan besar akan menjadi anchor atau bank jangkar yang akan mengakuisisi bank-bank lainnya. Kedua anchor bank tersebut adalah Bank Mandiri sebagai bank yang fokus ke korporasi dan Bank Rakyat Indonesia yang fokus pada bisnis mikro.
 
Opsi yang berkembang di media menyebutkan bahwa Mandiri akan mengakuisisi BTN, kemudian BNI. Sedangkan, BRI akan mengakuisisi sejumlah lembaga yang terkait dengan bisnis mikro lainnya, seperti Pegadaian. Penggabungan ketiga bank milik negara tersebut, yakni Bank Mandiri, BNI dan BTN akan menghasilkan aset sebesar US$ 110 miliar (neraca keuangan Juni 2014).

Kendati penggabungan ketiga bank BUMN ini akan menempatkan bank hasil merger ke posisi enam di antara negara-negara anggota ASEAN. Namun, bank tersebut masih jauh tertinggal dibandingkan dengan bank-bank asal Malaysia dan Singapura. Bahkan, aset DBS Bank Group masih tiga kali lipat dibandingkan dengan bank hasil merger tersebut.

Meski begitu, OJK dan pemerintah menekankan konsolidasi tidak bisa ditawar-tawar lagi. Bahkan, Kementerian Negara BUMN mengungkapkan konsolidasi akan dilakukan dengan memanfaatkan momentum pergantian manajemen bank negara. Apalagi, menurut Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara baik dari sisi produk domestik bruto, pertumbuhan ekonomi dan populasi sehingga bank terbesar semestinya berasal dari Indonesia.

Dengan PDB 2013 hampir menyentuh angka US$ 1 triliun membuat Indonesia Indonesia jauh meninggalkan Malaysia dan Singapura.  Karena itu, perbankan nasional diharapkan mampu memanfaatkan potensi pasar yang besar tersebut melalui konsolidasi perbankan.
 

Reporter: Leafy Anjangi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami