Tantangan Dirut Baru Pertamina
Nicke Widyawati resmi menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero). Dirut Pertamina ketiga selama pemerintahan Jokowi ini memiliki sejumlah pekerjaan rumah, antara lain mengurangi impor minyak dan gas serta menerapkan penggunaan biodiesel (B20). Selain itu, lulusan S1 Teknik Industri Institut Teknologi Bandung ini juga dihadapkan pada tantangan untuk melakukan reformasi internal Pertamina.
Rekam jejak Nicke Widyawati di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimulai saat menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero) sejak 2009 hingga 2016. Karir Nicke di Pertamina dimulai pada 2017 ketika ia menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. Pada 21 April 2018, Nicke didapuk menjadi pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina. Puncaknya, per 29 Agustus 2018, Nicke ditunjuk sebagai Direktur Utama.
Sebelum menjabat sebagai bos Pertamina, Nicke telah melakukan berbagai gebrakan seperti menerapkan penggunaan barcode pada Elpiji 3 kilogram. Ia juga berperan dalam mendorong terwujudnya holding migas. Selain itu, lulusan S2 Hukum Bisnis Universitas Padjajaran ini juga berhasil meningkatkan produksi Blok Rokan melalui eksplorasi 7.000 titik pengeboran baru.
Direktur utama Pertamina merupakan posisi yang kerap mengalami pergantian. Sebelum Nicke, terdapat Elia Massa Manik yang menjabat selama satu tahun satu bulan. Sebelumnya lagi, ada Dwi Sutjipto yang bertugas pada November 2014 hingga Februari 2017. Komisaris Utama PT Pertamina Tanry Abeng berharap agar pemerintah tidak sering mengganti posisi ini, agar dirut bisa bertanggungjawab dan menyelesaikan pekerjaannya.