Tren Pasar Saham Masih Menurun
Hasil simulasi Katadata Market Sentiment Index menunjukkan, pasar saham Indonesia masih berjuang untuk bangkit. Diproyeksikan hingga akhir November 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menunjukkan tren penurunan alias bearish.
Kondisi lesunya pasar saham disebabkan oleh berbagai faktor. Dari sisi domestik di antaranya kondisi likuiditas yang masih seret dan kenaikan suku bunga 7 days repo rate. Sedangkan faktor global disebabkan oleh kondisi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang masih menekan rupiah serta perkiraan kenaikan Fed Fund Rate. Situasi tersebut memperpanjang tren bearish yang telah terjadi sejak awal tahun.
“Sejak awal tahun ini hingga Oktober lalu, penurunan IHSG mencapai 8,2 persen,” ujar Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC) Damhuri Nasution.
Proyeksi IHSG dalam Katadata Market Sentiment Index telah melalui berbagai tahap riset. Pertama, studi literatur untuk mengidentifikasi penentu kecenderungan pasar saham. Identifikasinya menggunakan indeks harga saham dari MSCI pada 2010. Setelah itu dilakukan pengumpulan data sekunder dari berbagai indikator makroekonomi baik global dan dosmetik. Pengolahan data juga menyesuaikan faktor musim dan lain-lain.
Setelah proses tersebut, dilakukankanlah perhitungan, permodelan dan peramalan terhadap kondisi IHSG. Simulasi tren IHSG dilakukan mulai 2013 hingga 2018 dengan tingkat akurasi mencapai 97 persen.