Buleleng Berikan Layanan Kesehatan Inklusif
Pemerintah Buleleng berkomitmen meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan anggaran keseharan sebanyak Rp 405 miliar, yang merupakan 18,74 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018. Beragam apresiasi dan penghargaan diperoleh provinsi di utara Bali tersebut, salah satunya adalah Penghargaan Indeks Kelola 2018 dari Katadata. Alasan terpilihnya Kabupaten Buleleng adalah pengelolaan alokasi dana kesehatan yang tepat sasaran.
Pada tahun anggaran 2018, Pemkab Buleleng berhasil mengembangkan dan meningkatkan inovasi dalam pelayanan publik. Hal yang paling menarik adalah pengembangan Puskesmas Keliling (Puskling), sebagai upaya untuk memperluas jangkauan pelayanan ke desa terpencil. Selain itu, layanan ambulans melalui program ‘Buleleng Emergency Service’ yang tersebar di puskesmas, rumah sakit dan kantor dinas kesehatan, juga digencarkan. Pengembangan ini guna mendukung fasilitas rumah sakit Kelas D pratama dan puskesmas dengan fasilitas perawatan yang ada di kota.
Pengembangan ini didukung dengan alokasi APBD yang tepat guna. Dari Rp 210,6 miliar anggaran belanja yang dialokasikan, terdiri dari Rp 55,7 miliar belanja tidak langsung dan Rp 154,9 belanja langsung. Rincian belanja langsung pada tahun 2018 antara lain belanja pegawai sebesar Rp 2,1 miliar, belanja modal sebesar Rp 26,6 miliar dan belanja barang dan jasa sebesar Rp 126,2 miliar.