Adu Cepat Dua Startup Menjadi Unicorn
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut dua perusahaan rintisan (startup) di bidang kesehatan dan pendidikan berpeluang menjadi unicorn. Keduanya akan menambah daftar startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar asal Indonesia, yang kini telah berjumlah lima perusahaan.
(Baca: Unicorn, Hantu Masa Depan?)
Berdasarkan Startup Report 2018 yang dirilis DailySocial, terdapat beberapa startup memiliki peluang itu. Namun, di bidang kesehatan dan pendidikan hanya ada Halodoc dan Ruangguru, yang telah memiliki valuasi lebih dari US$ 100 juta.
(Baca: Peta Unicorn Dunia: Sebaran Negara, Sektor, & Valuasinya)
Halodoc yang melayani konsultasi kesehatan online didirikan pada 2016. Startup ini telah melakukan tiga seri pendanaan dan memiliki 13 investor. Sementara itu, Ruangguru yang beroperasi sejak 2013 menyediakan bimbingan belajar online bagi para pelajar di Indonesia. Pendanaan telah dilakukan sebanyak enam seri dan didukung lima investor.
(Baca: Indef Sebut Unicorn Berpotensi Tingkatkan Pengangguran)
Startup kesehatan dan pendidikan menjadi calon unicorn baru karena potensi pasarnya yang besar. Rudiantara menyebutkan, potensi tersebut berasal dari tingginya alokasi anggaran dalam APBN 2020, yakni Rp 132,3 triliun di bidang kesehatan dan Rp 505,8 triliun untuk pendidikan. Selain itu, dokter umum dan guru yang terkonsentrasi di Pulau Jawa memberikan potensi tinggi bagi pertumbuhan pemain dan layanan startup di dua bidang ini.