Sejarah Baru Pacuan Kuda Indonesia, King Argentin Raih Triple Crown

Sahistya Dhanesworo
28 Juli 2025, 14:27
Indonesia Horse Racing 2025
IHR
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indonesia mencetak sejarah baru di dunia pacuan kuda. Kuda King Argentin asal Jawa Barat sukses meraih gelar Triple Crown Indonesia setelah menyapu bersih tiga seri kejuaraan utama di ajang Indonesia’s Horse Racing (IHR)–Indonesia Derby 2025, yang digelar di Lapangan Pacuan Sultan Agung (SSA), Bantul, DI Yogyakarta.

Gelar Triple Crown diberikan kepada kuda pacu usia tiga tahun yang mampu memenangkan tiga kejuaraan utama dalam satu musim yang sama.

King Argentin meraih kemenangan di tiga leg penting: Derby 1.400 meter pada April, Derby 1.600 meter pada Mei, dan Derby 2.000 meter pada final Indonesia Derby 2025 pada Juli ini.

Kemenangan ini mengakhiri penantian 11 tahun Indonesia untuk kembali menyaksikan kuda yang meraih Triple Crown. Terakhir kali gelar ini dicapai adalah pada 2014 oleh kuda Djohar Manik.

Pemilik King Argentin, Kusnadi Halim dari King Halim Stable, mengaku telah menunggu momen ini selama dua dekade.

“Pada tahun 2005 dan 2015 ada kuda-kuda kami yang nyaris memenangkan gelar Triple Crown, tapi gagal di leg terakhir. Pada tahun ini, kami dapat mengakhiri masa penantian itu dan mengukir sejarah dengan kemenangan King Argentin menyapu bersih tiga leg Triple Crown,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Senin (28/7).

King Argentin ditunggangi oleh joki Jemmy Runtu dan dilatih oleh Farooq Ali Khan. Dengan prestasi ini, King Argentin menjadi kuda ketiga dalam sejarah pacuan kuda nasional yang menyandang gelar Triple Crown Indonesia.

Ajang IHR–Indonesia Derby 2025 kali ini diikuti oleh 156 kuda dan 54 joki dari berbagai provinsi. Sebanyak 54 kuda berhasil naik podium dan memperebutkan total hadiah senilai Rp1,2 miliar.

Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta menjadi kontingen dengan podium terbanyak, masing-masing 12, 11, dan 9 kuda.

Tiga pacuan paling bergengsi di antaranya adalah Kelas 3 Tahun Derby 2.000 meter (Rp300 juta), Kelas 3 Tahun Remaja 1.600 meter (Rp150 juta), dan Kelas 2 Tahun Pemula A/B 1.400 meter (Rp150 juta).

Kuda Caraxes Nagari dari Sulawesi Utara dan Maxi of Khalim dari Jawa Barat keluar sebagai juara di dua kelas terakhir tersebut.

CEO & Co-Founder SARGA.CO Aseanto Oudang menyatakan kebanggaannya atas capaian ini.

“Hari ini kita menyaksikan tidak saja sebuah pencapaian terbaik dalam sejarah Triple Crown Indonesia, tapi juga sederet prestasi lainnya. Pencapaian ini akan semakin meningkatkan nilai pacuan kuda sebagai olahraga yang layak dikembangkan menjadi kebanggaan nasional,” ungkapnya.

Gelaran pacuan ini menjadi bagian dari rangkaian 10 event IHR 2025 bertema The Race of Rising Stars yang digagas oleh SARGA.CO bersama PP PORDASI. Acara juga diawali dengan SARGA Festival sehari sebelumnya yang sukses menarik lebih dari 36.000 penonton.

Ketua Umum PP PORDASI Aryo Djojohadikusumo mengapresiasi penyelenggaraan yang aman dan profesional.

“Kami terus berupaya meningkatkan infrastruktur pacuan kuda di Indonesia dan bekerja sama dengan SARGA.CO untuk menjadikan kejuaraan ini semakin berkualitas dan aman bagi semua,” ungkapnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...