Daur Ulang Selaras Luncurkan Aplikasi Pengelolaan Sampah RE-DUS

Fitria Nurhayati
22 Februari 2025, 14:11
Daur Ulang Selaras Luncurkan Aplikasi Pengelolaan Sampah RE-DUS
Daur Ulang Selaras
Daur Ulang Selaras Luncurkan Aplikasi Pengelolaan Sampah RE-DUS
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Daur Ulang Selaras (DUS), anak perusahaan Daya Selaras Group meluncurkan aplikasi B2B terbaru untuk pengelolaan sampah pada Sabtu (23/2). Aplikasi bernama RE-DUS (Respon dan Edukasi Daur Ulang Sampah) ini ditujukan untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan sampah di Indonesia. 

Chief Corporate Officer Daya Selaras Group Cynthia Handriani Wijaya menyebutkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, bahwa Indonesia menghasilkan lebih dari 29 juta ton sampah per tahun. Namun total sampah yang sudah dikelola baru 50% saja. 

“Dengan data tersebut, potensi industri pengelolaan sampah di Indonesia sangat besar,” ucap Cynthia dalam wawancaranya dengan Katadata Green (22/2). 

Daya Selaras Group sendiri memiliki anak perusahaan di berbagai industri seperti kemasan kardus, logistik dan pengelolaan sampah di Indonesia. Saat ini, Daya Selaras Group sudah berkolaborasi dengan total 300 pelapak, UMKM, perusahaan e-commerce dan LSM. 

Cynthia menjelaskan, salah satu visi utama Daya Selaras Group adalah untuk menggerakkan ekonomi sirkular dalam skala besar. “Sampah dapat disirkulasikan kembali menjadi bahan baku, didaur ulang menjadi kertas industri, dan diproduksi menjadi kemasan kardus,” katanya.

Pada tahun 2024, DUS berhasil mendaur ulang 67.000 ton sampah kertas, setara dengan mengurangi penebangan 1,137 juta pohon. Upaya ini berhasil menyerap karbon sebesar 16,72 juta ton CO2eq. Capaian ini melonjak lebih dari 130% dibanding tahun 2021 saat Daur Ulang Selaras baru saja dimulai.

Cynthia berharap, adanya aplikasi RE-DUS bisa membantu meningkatkan awareness masyarakat dalam pengelolaan sampah. Masyarakat maupun lembaga di area Jabodetabek, Cikarang, Karawang dan Bandung bisa memilah sampah kertas dan plastik, lalu setelah terkumpul, masyarakat yang memiliki minimal 25 kg sampah bisa memesan layanan penjemputan daur ulang sampah melalui aplikasi RE-DUS. 

Dengan menjual sampah melalui RE-DUS, masyarakat bisa berkontribusi positif terhadap lingkungan sekaligus mendapatkan tambahan pendapatan dari penjualan sampah tersebut. Ini menjadi win-win solution untuk bersama-sama mendorong ekonomi sirkular di Indonesia.

“Selain itu, pengguna aplikasi RE-DUS juga dapat mengakses laporan berkelanjutan pengelolaan sampah dalam akun masing-masing,” pungkas Cynthia. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...