Rendang dari ekspor menuju warisan dunia Show
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Image title
Oleh Antara
30 Januari 2025, 07:15

[Foto] Popularitas Rendang Minangkabau Menembus Pasar Dunia

Asap membubung dari atas tungku. Seorang pekerja menambah kayu bakar untuk menjaga api tetap menyala. Di dapur itu, ada dua kuali besar berisi santan yang sudah menguning dan terus diaduk oleh juru masak. Sejak pukul 06.00 WIB, mereka memulai memasak, diawali dengan membersihkan daging, menyiapkan santan dan bumbu, lalu menumbuk lengkuas sampai halus. 

Warung makan Rajo-rajo itu memasak randang yaitu istilah di Minangkabau -secara umum lebih dikenal dengan rendang- yang masih menggunakan konsep tradisional untuk menjaga rasa otentik dari masa lalu. 

Di Minangkabau, istilah randang umum digunakan untuk menyatakan salah satu makanan berbahan dasar daging dan santan yang dicampur dengan rempah-rempah. Olahan makanan khas Minangkabau itu diketahui telah ada di Sumatera Barat sebelum Islam masuk ke daerah itu, atau jauh sebelum abad delapan Masehi. 

Pada masa Hindia Belanda, rendang menjadi makanan yang sering dibawa jamaah haji dari Sumatera Barat karena bisa bertahan lama saat menggunakan kapal laut berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Sekitar 1990, ada kebijakan pelaksanaan haji untuk tidak memperbolehkan membawa berbagai peralatan memasak dan makanan jadi. Sejak itu, rendang tidak lagi jadi bekal berangkat ke Tanah Suci.

Rendang kemudian tak hanya terbatas pada bahan utama daging sapi saja, melainkan bisa menggunakan daging ikan, belut, ayam, lokan, bahkan ada berbahan sayuran seperti pakis dan jengkol. Sebagai teman daging, rendang juga disajikan dengan kentang kecil atau potongan ubi kayu yang renyah. Seperti yang disajikan di warung makan Rajo-rajo, potongan ubi kayu disajikan bagi konsumen yang tidak mau hanya daging dan bumbu saja.

Warung makan itu juga menjual varian daging seperti paru, hati, ikan tuna, telur, dan ikan rinuak dengan harga Rp 340 ribu per kilogram. Meskipun baru dapat memproduksi rendang 30 kilogram per hari untuk memenuhi kebutuhan lokal, rendang khas Minang itu sudah banyak dibawa wisatawan ke daerah masing-masing sebagai oleh-oleh, bahkan hingga turis mancanegara.

Untuk mendukung para industri kecil menengah (IKM), pemerintah kota Padang membangun gedung sentra rendang yang diresmikan pada 2022 untuk tempat produksi, pengemasan, pemasaran dan pelatihan. Pelaku usaha yang terseleksi dapat menggunakan fasilitas gedung untuk memproduksi rendang dengan standar kualitas ekspor. Semua produksi dilakukan dengan peralatan modern hingga ke proses sterilisasi rendang agar dapat lebih tahan lama, khususnya saat dikirim ke luar negeri.

Pada 2022, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memproduksi rendang sudah mampu mengekspornya ke Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan Uni Emirat Arab melalui perantara pihak kedua. Pelaku UMKM lain juga sudah mengirim rendang ke Selandia Baru melalui pihak ketiga.

Data Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau (Hipermi), secara umum pelaku usaha kuliner khususnya rendang siap mengekspor makanan itu ke banyak negara, termasuk permintaan khusus dari Arab Saudi. Hanya saja saat itu anggota Hipermi masih kesulitan menembus pasar internasional karena terkendala persoalan harga daging. Daging sapi di negara tujuan lebih murah bila dibandingkan di Indonesia, sehingga konsumen di Timur Tengah, contohnya, lebih memilih untuk membeli bumbu rendang saja.

Namun demikian, berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Provinsi Sumatera Barat, ekspor bumbu rendang berdampak positif terhadap sektor lain terutama pertanian dan peternakan seperti daging sapi, cabai merah, santan kelapa, kayu manis, bawang merah, kunyit dan lainnya.

Sumatera Barat terbilang cukup berhasil dalam mengekspor bumbu rendang meskipun dari segi tonase masih kecil. Tren permintaan bumbu rendang terus meningkat signifikan. Beberapa waktu lalu, salah satu pelaku UMKM asal Sumbar mengekspor satu ton bumbu rendang ke Eropa. Mereka juga rutin mengekspor ke negara-negara Timur Tengah.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini