Pabrik Pesawat PT DI N219 Show
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Image title
26 Desember 2017, 08:00

Menanti Produksi Massal Burung Besi N219 Nurtanio

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan nama Nurtanio untuk pesawat transportasi nasional N219 di Hari Pahlawan 10 November lalu. Nurtanio diambil dari nama perintis industri pesawat terbang Indonesia, Laksamana Muda (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo.

Nurtanio merupakan pembuat pesawat RI pertama “all metal and fighter” bernama Sikumbang. Dalam penerbangan uji coba, Nurtanio gugur. "Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo adalah pahlawan bangsa yang berjuang tanpa pamrih," kata Jokowi dalam peresmian N219 di Lapangan Udara Halim Perdana Kusumah, Jumat (10/11).

(Baca: Jokowi Dorong Pemasaran Pesawat N-219 'Nurtanio')

Pesawat N219 merupakan hasil kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sejak 11 tahun lalu. Hingga kini, rangkaian proses harus dijalani Nurtanio sebelum dapat diproduksi secara massal.

Hingga saat ini, proses uji terbang masih dilakukan, Nurtanio harus memiliki total jam terbang hingga 300 jam. Setelah uji terbang beres dan pesawat laik terbang, PT DI akan mendapatkan sertifikasi tipe. Setelah itu, PT DI perlu mengurus proses mendapatkan sertifikat produksi. Memang bakal butuh waktu panjang agar burung besi Nurtanio dapat menjelajah pasar domestik dan luar negeri.

(Baca juga:  Hingga 2035, Pemerintah Fokus Kembangkan Industri Dirgantara

Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami