Prabowo Kritik Pengusaha 'Serakahnomics, Soroti Kasus Beras Oplosan dan Minyak

Ferrika Lukmana Sari
22 Juli 2025, 14:29
Prabowo
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Presiden Prabowo Subianto memberi sambutan saat peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). Presiden Prabowo Subianto meresmikan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang dipusat kan di Klaten.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto kembali melontarkan kritik keras terhadap kelompok pengusaha yang dinilainya serakah dan tidak beretika. Ia menyebut mereka sebagai pelaku "Serakahnomics".

Sebuah istilah baru yang ia gunakan untuk menggambarkan praktik bisnis yang mencari untung di atas penderitaan rakyat.

“Ini bukan pengusaha yang benar. Bukan bisnis, bukan entrepreneurship. Ini adalah keserakahan. Ini bukan mazhab ekonomi yang diajarkan di fakultas-fakultas. Ini Serakahnomics, dan mereka tidak perlu kita perlakukan baik,” kata Prabowo saat meresmikan peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Klaten, Senin (21/7).

Ia juga telah memberi peringatan berulang kepada kelompok pengusaha tersebut selama beberapa bulan terakhir tapi tetap tak dipatuhi. “Saya sudah kasih warning berkali-kali. Tolonglah, patuhi ketentuan, patuhi undang-undang,” ujarnya.

Prabowo bahkwan mengibaratkan mereka sebagai parasit dan vampir yang menghisap darah rakyat.

“Rakyat kita masih banyak yang susah. Ada yang cari keuntungan di atas penderitaan rakyat. Itu namanya menghisap darah rakyat, parasit, vampir ekonomi,” ujar Prabowo.

Menurut dia, jika para pengusaha nakal itu taat aturan, negara bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp100 triliun per tahun. Dana sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan pendidikan.

“Tahun ini, kita hanya mampu memperbaiki 11.000 sekolah dengan anggaran Rp19 triliun. Kalau saya punya Rp100 triliun tiap tahun, kita bisa perbaiki 100.000 sekolah. Dengan 330.000 sekolah di Indonesia, dalam 3,5 tahun seluruhnya selesai kita perbaiki,” katanya.

Dia pun memerintahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera menindak tegas pengusaha-pengusaha yang melanggar hukum.

“Jaksa Agung, Kapolri, saya yakin saudara setia kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Usut! Tindak! Lebih baik sebelum kita dipanggil Yang Maha Kuasa, kita bela rakyat dan keadilan,” ucapnya.

Beras Oplosan dan Takaran Minyak Dikurangi

Prabowo juga mengungkap adanya penyimpangan serius di sektor distribusi pangan, terutama kasus beras oplosan yang merugikan masyarakat hingga Rp100 triliun per tahun.

“Beras biasa dioplos, lalu dilabeli premium. Ini bukan cuma di Indonesia, di Malaysia juga terjadi. Tapi kita harus tegas. Menteri Pertanian sudah pernah tindak, tapi masih muncul lagi, coba-coba lagi,” katanya.

Ia pun meminta aparat hukum segera mengejar para pelaku. “Kapolri, Jaksa Agung, tolong dikejar yang bandel-bandel itu. Biar masuk Rp100 triliun itu ke negara tiap tahun,” ujarnya.

Tak hanya beras, pengurangan takaran juga terjadi pada minyak goreng. “Botol minyak goreng dikurangi 10% sampai 20%. Itu besar loh, dari sekian juta ton. Beras juga begitu, dikurangi. Ini harus ditertibkan,” katanya.

Dengan berbagai kasus itu, Prabowo menyadari banyak anomali yang terjadi dan perlu segera diselesaikan. Ia yakin kemampuan teknologi Indonesia sudah cukup mumpuni untuk menuntaskan persoalan tersebut.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara kaya. Ia menyebut anomali kini bisa lebih cepat dilacak berkat laboratorium penguji mutu di daerah dan dukungan kecerdasan buatan yang mempermudah pengungkapan praktik curang.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...