Trump Ancam Tarif 50% untuk Brasil, Menyulut Ketegangan Politik dan Ekonomi

Ferrika Lukmana Sari
14 Juli 2025, 09:49
Trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner/File Photo/AWW/dj
Presiden AS Donald Trump berbicara saat reli kampanye di Bandara Cecil di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat, 24 September 2020.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (10/7) mengejutkan publik Brasil dan membuat hubungan kedua negara memburuk drastis.

Trump mengancam akan memberlakukan tarif impor hingga 50% terhadap produk Brasil, dengan alasan "serangan" terhadap perusahaan teknologi AS dan proses hukum terhadap mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Trump menyebut Brasil sebagai negara yang melakukan "perburuan penyihir" terhadap Bolsonaro, sekutu lamanya yang kini diadili atas dugaan keterlibatan dalam upaya menggagalkan hasil pemilu 2022.

"Serangan terhadap kebebasan berbicara dan pemilu yang bebas tidak bisa dibiarkan, apalagi ketika menyasar warga Amerika," ujar Trump dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip BBC.

Langkah ini memperburuk hubungan yang memang sudah renggang antara Trump dan Presiden Brasil saat ini, Luiz Inácio Lula da Silva. Bahkan, sebelumnya Trump juga telah mengancam negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Iran) karena dinilai bersikap anti-Amerika.

Brasil Tidak Akan Diam

Presiden Lula langsung merespons melalui media sosial X. Ia menegaskan bahwa Brasil adalah negara berdaulat dan tidak akan tunduk pada tekanan asing.

"Brasil adalah negara berdaulat dengan institusi independen. Kami tidak akan menerima bentuk penekanan apa pun," tulis Lula.

Pemerintah Brasil pun menyatakan akan membalas kebijakan tarif Trump, meskipun belum jelas bentuk konkret dari pembalasan tersebut. Ekonom memperkirakan langkah ini bisa berdampak besar, mengingat AS adalah mitra dagang terbesar kedua bagi Brasil setelah Cina.

Gestur Politik untuk Bolsonaro?

Banyak analis melihat ancaman tarif ini sebagai bentuk dukungan politik terbuka Trump terhadap Bolsonaro. Dalam suratnya, Trump mengecam keras proses hukum yang sedang berjalan terhadap Bolsonaro, yang diduga terlibat dalam peristiwa penyerbuan gedung parlemen Brasil oleh pendukungnya pada 8 Januari 2023.

Trump bahkan menuduh pemerintah Brasil menyensor media sosial asal AS. Padahal, tindakan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan Mahkamah Agung Brasil terhadap penyebaran disinformasi, banyak di antaranya terkait dengan pendukung Bolsonaro.

Sejumlah analis menyebut pembelaan Trump yang sangat terbuka terhadap Bolsonaro. Dukungan yang tidak pernah diberikan kepada politisi lain di Amerika Latin.

Bisa Jadi Senjata Makan Tuan

Meski terlihat sebagai keuntungan politik bagi Bolsonaro, ancaman Trump ini juga berisiko merugikan basis pendukungnya sendiri, terutama di sektor agribisnis seperti jeruk, kopi, dan daging sapi yang merupakan produk ekspor utama ke AS.

Sebaliknya, langkah Trump justru bisa dimanfaatkan Lula untuk membangun sentimen nasionalis dan memulihkan citranya yang menurun.

“Bahkan lawan politik Lula bisa melihat langkah Trump sebagai serangan terhadap kedaulatan nasional dan independensi peradilan,” kata Oliver Stuenkel, seorang profesor di Getúlio Vargas Foundation (FGV)

Senator Alessandro Vieira juga mengecam pernyataan Trump. "Tak seorang pun, termasuk pejabat publik, yang dapat menoleransi agresi asing terhadap Brasil, apa pun alasannya. Saatnya tunjukkan patriotisme sejati," katanya.

Pemilu 2026 Masih Jauh

Meski pemilu presiden Brasil baru digelar pada 2026 dan Bolsonaro dilarang mencalonkan diri hingga 2030, efek politik dari ancaman tarif ini bisa sangat panjang. Tokoh-tokoh sayap kanan mulai bersaing untuk jadi penerus Bolsonaro, termasuk Gubernur São Paulo Tarcísio de Freitas.

Sebuah meme yang viral menunjukkan Tarcísio mengenakan topi “MAGA” (Make America Great Again), sembari menyindir kedekatannya dengan Trump.

Bagi Brasil, ancaman tarif dari AS tak hanya mengguncang perekonomian, tetapi juga membuka babak baru dalam pertarungan politik menuju 2026.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...