Trump Ancam Kenakan Tarif 200% untuk Produk Farmasi dan Tembaga Impor 50%

Ferrika Lukmana Sari
9 Juli 2025, 07:18
Trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Octavio Jones/AWW/dj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam akan meningkatkan tensi perang dagang global. Dalam pernyataannya pada Selasa (8/7) waktu setempat, Trump menyatakan akan menerapkan tarif hingga 200% untuk produk farmasi dan 50% untuk tembaga impor.

“Tidak ada perubahan pada tanggal ini, dan tidak akan ada perubahan,” ujar Trump di platform media sosialnya, merujuk pada batas waktu pemberlakuan tarif baru pada 1 Agustus 2025. Padahal, sebelumnya ia menyebut tenggat tersebut “tidak 100% pasti”, namun kemudian kembali menegaskan bahwa tidak ada perpanjangan waktu yang akan diberikan.

Trump juga menyampaikan bahwa surat pemberitahuan tarif baru akan dikirimkan ke negara-negara mitra dagang mulai pekan ini.

“Surat-surat akan dikirim hari ini, besok, dan untuk beberapa hari ke depan,” katanya, dikutip dari The Guardian, Rabu (9/7).

Sehari sebelumnya, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengubah tenggat pemberlakuan tarif dari 9 Juli menjadi 1 Agustus. Ia juga mengumumkan rencana pemberlakuan tarif hingga 40% terhadap impor dari 14 negara, termasuk Bangladesh, Jepang, dan Korea Selatan. Namun, ia memberikan waktu tambahan tiga minggu untuk negosiasi lanjutan.

Trump Dorong Produksi AS

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump menjelaskan bahwa tarif 50% untuk tembaga diberlakukan untuk mendorong peningkatan produksi dalam negeri. Akibat pengumuman tersebut, harga tembaga AS melonjak 12% ke rekor tertinggi.

Tak hanya itu, sektor farmasi juga akan terdampak besar. Menurut Trump, setelah masa transisi satu hingga 1,5 tahun, produk obat-obatan dari luar negeri akan dikenakan tarif sangat tinggi.

“Obat-obatan akan dikenakan tarif yang sangat, sangat tinggi. Bisa sampai 200%. Kami juga akan mengumumkan tarif untuk farmasi, semikonduktor, dan beberapa hal besar lainnya,” katanya.

Meskipun pengumuman ini memicu kekhawatiran dari para ekonom yang menilai kebijakan tersebut dapat memperburuk inflasi, pasar saham relatif tenang. Indeks S&P 500 tercatat hanya naik 0,03%, sementara Dow Jones turun 0,3%.

Investor kini tampaknya mulai mengembangkan strategi baru yang dijuluki TACO trade yakni singkatan dari Trump Always Chickens Out, atau Trump yang selalu mundur di akhir.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...