Tarif Trump Berlaku 1 Agustus 2025, Negara Mitra Didesak Percepat Negosiasi

Ferrika Lukmana Sari
7 Juli 2025, 05:57
Trump
Katadata/Elvandri/AI
Dampak kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap perekonomian Indonesia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent menegaskan bahwa tarif impor yang diumumkan Presiden Donald Trump pada April lalu akan mulai berlaku efektif pada 1 Agustus 2024 bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan Washington.

“Presiden Trump akan mengirim surat kepada beberapa mitra dagang yang isinya jelas bahwa jika kalian tidak bergerak cepat, maka mulai 1 Agustus tarif yang diumumkan 2 April akan kembali diberlakukan,” ujar Bessent dalam wawancara dengan CNN program State of the Union, Minggu (7/7).

Bessent menegaskan bahwa tanggal 1 Agustus bukanlah tenggat waktu baru untuk negosiasi, melainkan momen pasti di mana tarif akan berlaku jika kesepakatan belum tercapai.

“Kami tidak menambah tenggat baru. Ini tanggal pelaksanaan. Kalau kalian mau mempercepat negosiasi, silakan. Kalau memilih kembali ke tarif lama, itu pilihan kalian,” katanya.

Pada April lalu, Trump sempat mengumumkan tarif tinggi untuk sebagian besar mitra dagang utama AS, namun kemudian memberikan jeda selama 90 hari untuk memberi ruang negosiasi. Jeda tersebut akan berakhir pada Rabu pekan ini, yang sempat memicu kekhawatiran di kalangan investor dan negara-negara mitra.

Bessent juga mengisyaratkan bahwa beberapa kesepakatan dagang besar berpotensi diumumkan dalam waktu dekat. “Saya perkirakan akan ada beberapa pengumuman besar dalam beberapa hari ke depan,” katanya saat ditanya apakah pemerintahan Trump sudah dekat dengan kesepakatan sebelum tenggat berakhir.

Sebelumnya Trump juga mengatakan bahwa selusin surat pemberitahuan tarif akan dikirimkan ke negara-negara mitra pada Senin ini.

“Mereka akan mulai membayar tarif pada 1 Agustus. Uang itu akan mulai masuk ke AS pada tanggal tersebut, hampir di semua kasus,” kata Trump, Jumat lalu.

Hingga kini, Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Bessent. Namun sikap keras Trump terkait kebijakan tarif terus menuai perhatian pasar dan mitra dagang AS, di tengah upaya negosiasi yang belum sepenuhnya membuahkan hasil.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...