Luhut Sebut Anggaran MBG akan Ditambah Jadi Rp 300 Triliun, Ekonomi Bisa Tumbuh


Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah akan menambah anggaran untuk makan bergizi gratis alias MBG. Penambahan anggaran, menurut dia, dapat berdampak kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Rp 171 triliun untuk tahun ini. Tahun depan mungkin kira-kira Rp 300 triliun,” kata Luhut saat ditemui di Jakarta International Convention Center, Kamis (12/6). Dengan penambahan anggaran di MBG, harapannya akan memberikan pemerataan dan simpul ekonomi baru.
Ambisi Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 8%-9%
Dalam paparannya di acara International Conference on Infrastructure (ICI), Luhut mengatakan MBG bisa menyumbang sekitar 0,01% hingga 0,26% pertumbuhan ekonomi.
Program ini juga menciptakan penambahan hingga 0,9 juta sampai 1,9 juta pekerja. Selain itu, MBG dapat menurunkan rasio populasi yang pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan sebesar 1,0% hingga 4,0%.
Jika berkaitan dengan momen pada Indonesia Emas 2045, Luhut mengatakan pertumbuhan ekonomi paling tidak harus dicapai pada 6% hingga 8% di 2028 sampai 2030. “Proyeksinya selama lima hingga 10 tahun berikutnya. Saya percaya kita bisa berkembang sampai 9%,” ucapnya.
Target itu bisa dicapai jika Indonesia memaksimalkan pembangunan infrastruktur yang meluas. Negara ini juga memiliki tim yang kuat dan bekerja dengan detail.
“Saya telah melaporkan kepada presiden, regulasi harus diatur. Jika tidak, tidak akan berhasil,” ujar Luhut.
BGN Dapat Anggara Paling Besar pada 2026
Pemerintah mulai membuat rancangan anggaran dan belanja negara 2026. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2026 dalam Rapat Paripurna DPR pada Selasa (25/6).
Pagu indikatif anggaran kementerian dan lembaga atau K/L juga sudah dirinci dalam KEM PPKF 2026. Dari total 98 K/L yang ada dalam dokumen tersebut, terdapat 10 daftar K/L dengan anggaran terbesar.
Pemerintah menempatkan anggaran paling besar kepada Badan Gizi Nasional alias BGN. Lembaga ini baru saja dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk melaksanakan program makan bergizi gratis atau MBG.
Dalam dokumen itu tertulis BGN akan mendapatkan anggaran mencapai Rp 217,86 triliun. Jika dirinci, total anggaran tersebut akan digunakan untuk program dukungan manajemen hingga Rp 7,45 triliun dan untuk pemenuhan gizi nasional mencapai sekitar Rp 210,40 triliun.
Angka tersebut melebihi alokasi untuk Kementerian Pertahanan pada 2025 yang menempati posisi pertama sebagai kementerian dengan anggaran terbesar. Pada 2025 Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi anggaran Rp 165,16 triliun. Setelah efisiensi Rp 26,99 triliun, anggaran Kementerian Pertahanan menjadi Rp 139,2 triliun.