Ketua LPS Yakin Gagasan Sumitronomics Bisa Dorong Ekonomi Tumbuh 7%

Rahayu Subekti
3 Juni 2025, 14:12
ekonomi
Katadata/Rahayu Subekti
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa usai menghadiri Simposium Nasional Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia di Jakarta, Selasa (3/6).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa meyakini pendekatan ekonomi Sumitronomics dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, banyak konsep dari Begawan Ekonomi Sumitro Djojohadikusumo yang masih relevan diterapkan saat ini.

“Kalau itu dijalankan, harusnya sih (ekonomi) tumbuh 7% nggak susah-susah amat,” ujar Purbaya usai menghadiri Simposium Nasional Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia, yang diselenggarakan Katadata, di Jakarta, Selasa (3/6).

Keyakinan tersebut muncul setelah dirinya membaca buku karya Sumitro berjudul Kredit Rakyat di Masa Depresi. Ia menilai, buku itu memuat berbagai tujuan penting yang masih bisa diterapkan saat ini, seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial dan politik, serta pemerataan.

“Pemerataan menunjukkan stabilitas sosial, politik, dan keseimbangan pembangunan antara mesin fiskal dan mesin swasta. Jadi, ekonom-ekonom saya sarankan baca buku itu,” kata Purbaya.

Dalam sambutannya di simposium, ia menekankan bahwa Sumitronomics sangat relevan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan berkesinambungan.

Salah satu unsur penting dari pendekatan tersebut adalah program yang menyasar langsung masyarakat. “Ini dapat meningkatkan kepercayaan. Artinya, menciptakan stabilitas ekonomi, sosial, dan politik,” ujarnya.

Purbaya menambahkan, dalam dua dekade terakhir Indonesia sebenarnya telah mengembangkan pembangunan dengan pendekatan kebijakan yang tidak jauh berbeda dari Sumitronomics, meskipun mesin pertumbuhannya masih belum merata.

“Diperlukan strategi pembangunan yang seimbang, dengan kontribusi strategis antara sektor swasta dan pemerintah,” katanya.

LPS Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Perbankan

Dalam kesempatan yang sama, Purbaya juga memastikan bahwa LPS terus berkomitmen menjaga stabilitas perbankan. Selain itu, LPS turut mendorong pemerataan daya saing di industri perbankan.

“Ini dilakukan agar penyaluran kredit kepada masyarakat, utamanya UMKM melalui kredit rakyat, dapat terus terjaga,” ujarnya.

Sejak mulai beroperasi pada 2005 hingga 23 Mei 2025, LPS telah melikuidasi sebanyak 143 bank, terdiri dari 128 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan 15 BPR Syariah (BPRS).

Dari jumlah tersebut, 122 bank telah selesai proses likuidasi, terdiri dari 111 BPR dan 11 BPRS. Saat ini, masih terdapat 20 bank yang berada dalam proses likuidasi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...