Menkeu AS Berharap Perang Dagang AS dan Cina Segera Mereda


Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent memperkirakan, perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina akan mereda dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan Bessent dalam pertemuan tertutup dengan investor pada Selasa (22/4).
Mengutip CNBC, seorang sumber yang berada dalam ruang pertemuan tersebut mengatakan, bahwa prospek de-eskalasi antara dua negara ekonomi terbesar dunia ini seharusnya membuat dunia dan para pelaku pasar lega. ""Tidak seorang pun menganggap status quo saat ini dapat dipertahankan dengan tarif pada level saat ini," ujar sumber tersebut meniru perkataan Bessent pada sebuah pertemuan puncak investor swasta di Washington, D.C. yang diselenggarakan oleh JPMorgan Chase.
Saham, yang sudah pulih dari aksi jual pada hari sebelumnya, melonjak lebih tinggi setelah laporan terkait pernyataan Bessent ini dilaporkan. Bessent juga disebut menegaskan bahwa, tujuan kebijakan Trump "bukan untuk memisahkan diri.
Sekretaris Kabinet AS menyebut, negosiasi dengan Tiongkok kemungkinan akan menjadi "proses yang sulit." Namun, Bessent menegaskan, tidak ada pihak yang "berpikir status quo" dapat dipertahankan,
Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyuarakan pandangan positif Bessent terhadap pembicaraan dengan Tiongkok, meskipun tidak ada pejabat yang menyatakan bahwa negosiasi tersebut benar-benar telah dimulai.
Leavitt dalam jumpa pers mengatakan, Trump ingin orang-orang tahu bahwa mereka berupayanmelakukannya dengan sangat baik sehubungan dengan potensi kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok.
"Trump menyiapkan panggung untuk kesepakatan dengan Tiongkok dan bola bergerak ke arah yang benar," kata dia.
Namun, Leavitt tak menjawab saat ditanya apakah Trump telah berbicara langsung dengan Presiden Cina Xi Jinping.
Cina sebelumnya dikabarkan baru akan terbuka untuk melakukan negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat jika pemerintahan Donald Trump menunjukkan lebih banyak rasa hormat. Mengutip Bloomberg. sumber yang mengetahui pemikiran pemerintah Cina mengatakan, Beijing menginginkan posisi AS yang lebih konsisten dan kemauan untuk mengatasi kekhawatiran Cina seputar sanksi Amerika dan Taiwan.
Sumber itu juga mengatakan, Beijing ingin AS menunjuk orang penting untuk pembicaraan yang mendapat dukungan presiden dan dapat membantu mempersiapkan kesepakatan antara Trump dan Xi Jinping saat mereka bertemu.
Nasib ekonomi global dan pasar keuangan sebagian besar bergantung pada apakah AS dan Cina dapat menemukan cara untuk menghindari perang dagang yang berkepanjangan. Trump telah memukul Cina dengan tarif sebesar 145% pada sebagian besar barang sejak menjabat. Langkah ini mendorong Beijing untuk membalas dan mengancam akan menghapus sebagian besar perdagangan antara ekonomi terbesar dunia itu.