Kamboja Turunkan Tarif Impor dari 35% jadi 5% Respons Kebijakan Trump


Kamboja merespon kebijakan tarif impor 49% yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas barang-barang dari negara tersebut. Sebagai tanggapan, Kamboja ingin mempromosikan barang Amerika Serikat dengan cara mengurangi tarif impor 35% jadi 5%.
Menteri Perdagangan Kamboja, Cham Nimul seperti dilansir dari Khmer Times mengatakan tarif baru ini diberlakukan untuk memperkuat hubungan perdagangan bilateral kedua negara.
“Kamboja berkomitmen untuk mempromosikan impor produk berbasis AS dengan pengurangan segera 19 kategori produk dari tarif terikat maksimum 35% menjadi tarif yang diterapkan sebesar 5%,” kata Cham seperti dikutip Sabtu (5/4).
Beberapa produk yang tertulis dalam lampiran 1 keputusan itu misalnya daging baik beku maupun segar, kacang-kacangan, jagung, kentang, wiski, hingga kendaraan bermotor. Surat ini ditulis Cham Nimul kepada perwakilan perdagangan Amerika Serikat Jamieson Greer.
Selain menurunkan tarif impor produk Amerika, Kamboja juga meminta pemerintah Amerika menetapkan mekanisme negosiasi untuk memperpanjang batas waktu penerapan tarif. Tujuannya, agar ada konsultasi dengan para pemangku kepentingan dan penilaian menyeluruh terhadap pendekatan alternatif yang menjunjung tinggi kepentingan ekonomi AS dan pembangunan berkelanjutan Kamboja.
“Kamboja tetap berkomitmen penuh untuk terlibat dalam dialog yang konstruktif dan produktif dengan pemerintah AS guna mencapai hasil yang saling menguntungkan,” kata Nimul.
Sebelumnya, pada Rabu (2/4), Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal kepada 180 negara dan wilayah yang meningkatkan risiko perang dagang global. Nilainya berkisar antara 10—39%, Indonesia terkena di angka 32%.