Optimisme Konsumen Melemah pada September, Milenial Paling Pesimistis
Survei konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi melemah pada September 2019. Melemahnya optimisme konsumen terutama disebabkan oleh melemahnya keyakinan terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2019 yang menurun dari 123,1 pada bulan sebelumnya menjadi 121,8. Penurunan IKK terutama terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 2,1 juta hingga Rp 5 juta per bulan dan berusia 20-40 tahun atau masuk dalam kategori generasi milenial.
Berdasarkan survei tersebut, penurunan IKK terutama disebabkan oleh menurunnya indeks kondisi ekonomi saat ini sebesar 2,8 poin mennjadi 107,5 pada September 2019. Penurunan indeks tersebut seiring persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja yang menurun dan keyakinan konsumen membeli barang tahan lama.
(Baca: Faisal Basri Ramal Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Capai 5,1%)
Indeks ketersediaan lapangan kerja turun dari 98,5 pada Agustus menjadi 91,9 pada September. Penurunan indeks terjadi hampir pada seluruh respondens, terdalam pada respondens dengan pendidikan minimal pascasarjana dan berusia 31-40 tahun.
Indeks keyakinan untuk membeli barang tahan lama juga mengalami penurunan dari 113,9 menjadi 111,7. Penurunan terutama terjadi pada kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta hingga Rp 5 juta dan berusia lebih dari 60 tahun.
Sementara itu, optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi ke depan membaik dibanding bulan sebelumnya dengan kenaikan indeks sebesar 0,2 poin menjadi 136,2. Kenaikan indeks terutama didukung oleh masih kuatnya ekspektasi terhadap penghasilan yang diterima dan ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang.
(Baca: Konsumsi Terjaga, Gubernur BI Prediksi Ekonomi Kuartal III Tumbuh 5,1%)
Kenaikan indeks penghasilan terutama terjadi pada kelompok responden pengeluaran Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per bulan dan di atas Rp 5 juta dan berusia 20-30 tahun dan 41-60 tahun.
Sementara kenaikan indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja terutama terjadi pada responden dengan tingkat pendidikan sarjana dan pascasarjana serta berusia 31-40 tahun dan di atas 60 tahun.