Bea Cukai Belum Berencana Sortir Impor Barang dari Tiongkok
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belum berencana menyortir barang kiriman dari Tiongkok terkait penyebaran virus corona. Hal ini lantaran virus corona dipastikan tak dapat menyebar melalui barang atau benda mati.
"Virus corona ini sementara sudah disebutkan menyebar melalui orang, sehingga kami fokus kepada mewaspadai pergerakan orang dahulu. Tetapi kalau nanti ada perkembangan baru, tentunya kami akan antisipasi," kata Heru saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan, Jakarta, Selasa (28/1).
Kementerian Kesehatan sebelumnya memastikan virus corona tak akan menyebar melalui barang. Hal ini lantaran virus tersebut tak dapat hidup saat menempel di barang mati.
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan penyebaran virus corona saat ini sudah mulai berdampak ke perekonomian. Hal ini terutama berpengaruh pada pasar keuangan lantaran ekspektasi investor yang turun terhadap kondisi perekonomian global.
"Stock market kemarin itu lebih karena masalah kekhawatiran, confidence, psikologis pasar ya," jelas dia.
(Baca: Sri Mulyani Sebut Virus Corona Berpotensi Ganggu Perekonomian Global)
Penyebaran virus corona dikhawatirkan berdampak pada perekonomian Tiongkok. Adapun saat ini, Tiongkok merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua setelah AS dan memiliki dampak besar pada perekonomian global.
"Tiongkok pertumbuhan ekonominya sudah 6,1%, lalu ada virus corona ini apakah akan lebih rendah kita lihat nanti," kata dia.
Suahasil berpendapat, jika penyebaran virus corona berjalan lebih cepat, pertumbuhan ekonomi global bisa lebih melambat dibanding tahun lalu. Apalagi, virus ini mulai tersebar di beberapa belahan dunia.
Otoritas kesehatan Tiongkok menyatakan pada Selasa (28/1) jumlah korban meninggal akibat virus corona telah meningkat menjadi 106 orang dan menginfeksi 4.515 orang. Adapun dari jumlah kasus yang dikonfirmasi, sekitar 60 orang telah dipulangkan.
(Baca: Korban Virus Corona Bertambah jadi 106 Orang & 4 Ribu Orang Terinfeksi)
Dikutip dari CNBC International, mayoritas kasus yang dilaporkan berada di daratan Tiogkok. Pemerintah setempat telah mengkarantina beberapa kota besar dan membatalkan acara Tahun Baru Imlek di Beijing dan beberapa tempat lain.
Guna mencegah penyebaran virus corona ke wilayah lain, pemerintah Tiongkok sebelumnya telah menutup akses kota Wuhan. Otoritas setempat mengatakan seluruh layanan transportasi publik seperti kereta, bus, dan kapal feri telah ditutup.
Begitu pula penerbangan domestik dan internasional telah disetop pukul 10.00 waktu setempat pada 23 Januari lalu. Tak hanya itu otoritas setempat juga menutup akses jalan tol dari dan menuju ibu kota Provinsi Hubei.