Baru 21 Jam Dibuka, Pendaftar Kartu Prakerja Capai 1,4 Juta Orang
Pendaftaran program kartu prakerja telah dibuka sejak Sabtu (11/4) malam. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jumlah registrasi kartu prakerja telah mencapai 1.432.133, terhitung 21 jam sejak pendaftaran dibuka atau hingga Minggu (12/4) pukul 16.00 WIB.
Dari jumlah tersebut, pendaftar yang sudah melakukan verifikasi email sebanyak 1.063.028 orang (73,85%) dan yang melalui verifikasi melalui nomor induk kependudukan (NIK) sebanyak 624.090 (43,65%). Adapun pengguna yang sudah mengambil program pelatihan atau join batch sebanyak 77.834 orang (5,43%).
“Pernah dalam 1 menit, pendaftar kartu prakerja mencapai 80 ribu orang pada saat yang bersamaan, sehingga kapasitas server akhirnya ditingkatkan,” kata Airlangga seperti dikutip dari keterangan pers, Senin (13/4).
(Baca: Dapat Rp 600 Ribu/Bulan, Registrasi Kartu Prakerja Dibuka Setiap Pekan)
Sejak dibuka, website resmi www.prakerja.go.id telah dikunjungi 2,4 juta unique visitors hingga Minggu. Pada saat pembukaan pendaftaran tahap pertama, tercatat ada lebih dari 1,1 juta pengunjung baru.
Airlangga mengatakan, antusiasme tersebut sebagai refleksi dari ekspektasi publik yang sangat tinggi terhadap kartu prakerja.
Ketua Komite Cipta Kerja tersebut mengatakan, pemerintah akan memastikan kapasitas sistem kartu prakerja baik dari server, front-end dan back-end system mampu melayani dengan baik. Di samping itu, keamanan data dan server dari serangan juga menjadi fokus perhatian.
Beberapa hal teknis menjadi catatannya dan terus dilakukan perbaikan, seperti verifikasi email, unggah foto, kapasitas server dari Kementerian terkait untuk melayani request API dari server prakerja, hingga penyediaan fasilitas call center.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat memaklumi kekurangan yang terjadi saat awal pendaftaran, karena antusiasme pendaftar program kartu prakerja yang sangat tinggi.
“Selain itu kartu prakerja menggunakan program baru yang melibatkan digital platform secara end to end,” ujar dia.
(Baca: Efek Corona, Pekerja Sektor Pariwisata Jadi Prioritas Kartu Prakerja)
Kartu prakerja ditujukan untuk pekerja, pencari kerja, dan pelaku usaha kecil dan mikro yang terdampak pandemi corona (covid-19). Selain itu, kartu prakerja ditujukan untuk pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dirumahkan, atau kehilangan pendapatan akibat virus corona.
Pemerintah juga akan melakukan pendataan melalui dinas-dinas ketenagakerjaan, pariwisata, koperasi dan UKM, perindustrian dan perdagangan, dan pada sektor-sektor yang terdampak oleh pengurangan mobilitas masyarakat seperti transportasi dan retail.
"Pendaftaran hanya bisa dilakukan melalui wesite resmi Prakerja. Saya mengimbau masyarakat yang telah melaporkan ke K/L dan dinas, agar tetap melakukan pendaftaran di situs prakerja,” ujar dia.
Verifikasi data calon peserta program dilakukan melalui pengecekan dengan database kependudukan (Dukcapil) di Kemendagri, Data Pokok Kependidikan (Dapodik) di Kemendikbud dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial.
Hal ini untuk memastikan bahwa peserta sesuai persyaratan, yaitu berusia di atas 18 tahun, tidak sedang sekolah/kuliah serta mendahulukan masyarakat yang belum menerima berbagai bantuan sosial dari pemerintah supaya bantuan lebih merata.
Ia pun memaparkan, lebih dari 900 pelatihan online dari beragam jenis dan tingkatan, mulai dari pemula sampai tingkat mahir akan tersedia di dapan platform digital. Sedangkan setengahnya merupakan jenis pelatihan yang praktis, ringan dan dapat menghasilkan pendapatan baru.
Contohnya, Pengenalan Teknologi Informasi untuk Pemula, Akuntansi untuk Pemula, Pelatihan Da’i Muda, Menjadi MC Andal, Manajemen Warung Kopi, Bahasa Inggris Praktis untuk Pelaku Pariwisata, Dasar Keterampilan Housekeeping, dan Belajar Menjadi Telemarketer. Jenis pelatihan tersebut akan terus ditambah, guna memberi banyak pilihan bagi masyarakat.
Untuk pendaftaran pada gelombang pertama dibuka sampai Kamis 16 April pukul 16.00. Jika belum berhasil diterima sebagai peserta pada gelombang pertama, pendaftar dapat bergabung pada gelombang selanjutnya tanpa harus melakukan proses pendaftaran kembali.
Penerimaan peserta gelombang pertama akan disampaikan pada hari Jumat 17 April. Sedangkan, pelatihan dapat digunakan di mitra platform mulai Sabtu 18 April. Pelatihan offline atau tatap muka bisa dilakukan setelah dilakukan evaluasi dari aspek keamanan dan pemenuhan standar kesehatan.
Hingga minggu ke-4 November 2020, program ini akan membuka kuota untuk sekitar 164 ribu peserta. Namun, kuota 164 ribu peserta per minggu akan segera dievaluasi untuk kemungkinan dilakukan peningkatan jumlah kuota per minggu.
Per akhir 2020, akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran. “Dengan total anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk tahun ini adalah sebesar Rp20 triliun, jumlah peserta yang ikut akan bisa mencapai 5,6 juta orang,” ujar dia.