Antam Ungkap Prospek Pabrik Emas di Gresik, Targetkan Commissioning Akhir 2027


PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengatakan pabrik manufaktur logam mulia (Avere) mereka akan mulai Comissioning pada kuartal IV 2027. Pabrik ini berlokasi di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
“Diharapkan di 2027 nanti di kuartal keempat sudah bisa commissioning,” kata Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (16/7).
Commissioning adalah proses mengecek dan mencoba semua peralatan dan sistem di tambang yang baru dibangun, untuk memastikan semuanya berjalan lancar sebelum mulai produksi emas secara penuh. Commissioning dilakukan setelah konstruksi selesai, tapi sebelum fasilitas benar-benar mulai produksi emas secara penuh dan dijual ke pasar.
Achmad menjelaskan pabrik di Gresik dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan produksi kepingan emas yang dijual Antam. Dia menyebut bahan baku pabrik tersebut akan dipasok dari tambang-tambang emas yang ada di Indonesia.
Menurut Achmad, Antam saat ini telah bekerja sama dengan Freeport agar produksi emas perusahaan bisa diolah di pabrik tersebut. Nantinya hasil produksi akan berbentuk kepingan emas yang dipasarkan ke masyarakat.
“Diharapkan nanti kami bisa mengolah 30 ton di proyek Avere di Jawa Timur sehingga bisa menghasilkan kurang lebih 5 juta keping goldmine dan gold coin,” ujarnya.
Dalam paparan Antam, pembangunan proyek ini memiliki perkiraan nilai investasi mencapai US$ 70 juta atau Rp 1,13 triliun. Pabrik tersebut saat ini masih dalam tahap pra-produksi.
Perusahaan menargetkan dapat mengakselerasi konstruksi pada kuartal IV 2025. PT Antam Tbk sebelumnya telah menandatangani perjanjian jual beli lahan dengan JIIPE untuk pabrik ini pada 27 Desember 2024.
“Status JIIPE sebagai Obyek Vital Nasional memberikan tingkat keamanan luar biasa untuk mendukung proses operasional kami, mulai dari pengolahan bahan baku hingga distribusi. Ini menjadi salah satu pertimbangan utama kami memilih lokasi ini,” kata Direktur Pengembangan Usaha Antam, I Dewa Wirantaya dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (14/1).
Dewa menyebut kehadiran fasilitas pengolahan dan pemurnian tembaga (smelter) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) memberi keuntungan tambahan bagi Antam. Fasilitas itu memberikan akses langsung ke bahan baku emas murni berkadar 99,99%.
“Antam dapat menghemat devisa negara melalui pengurangan impor dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri,” ujarnya.