Danantara Bakal Konsolidasi 16 Perusahaan Asuransi BUMN, Begini Respons AAJI


Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara telah mengumumkan rencana mengkonsolidasikan perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara. Saat ini terdapat 16 perusahaan asuransi yang berada di bawah payung BUMN.
Rencana ini mencakup sejumlah entitas BUMN, misalnya Perum Jamkrindo, IFG Life, Asuransi Ekspor Indonesia, Jasa Raharja, Askrindo, Jasindo, Taspen, serta perusahaan terafiliasi BUMN seperti AXA Mandiri, BNI Life, dan BRI Life.
Menanggapi rencana itu, Kepala Departemen Legal Asosiasi Asuransi Jiwa lndonesia (AAJI) Hasinah Jusuf menilai rencana tersebut tak akan berdampak pada bisnis perusahaan asuransi swasta. Ia juga merupakan Direktur Legal & Compliance Allianz Life Indonesia.
“Kalau saya melihatnya perusahaan asuransi swasta tidak akan terdampak apapun, karena memang kan pelaku usahanya beda,” ujar Hasifah usai memberikan materi dalam Media Gathering AAJI di Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/6).
Adapun secara segmentasi pasar, Hasinah menyebut perusahaan asuransi milik negara umumnya lebih membidik produk asuransi kumpulan atau korporasi. Sementara itu, sebagian besar perusahaan asuransi swasta lebih menyasar individu. Menurutnya, dampak dari konsolidasi tersebut terhadap pelaku asuransi individu dinilai tidak signifikan.
“Jadi, saya tidak melihat (konsolidasi BUMN asuransi) itu impact-nya (dampaknya) terlalu besar ke yang individu (yang menjadi pasar utama asuransi swasta,” kata Hasinah Jusuf.
Sebelumnya Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria, mengaku sektor asuransi saat ini yang terdapat sekitar 16 perusahaan BUMN ukurannya kecil dan tidak cukup kompetitif.
“Jasa Raharja punya insurance, kemudian Pertamina punya Tugu Insurance, BRI dan BNI punya insurance, tetapi tidak cukup size-nya, tidak kompetitif,” kata Dony dalam IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Rabu (18/6).
Lebih lanjut, Dony menjelaskan Danantara telah menyelesaikan tahap awal berupa peninjauan fundamental terhadap bisnis sejumlah perusahaan BUMN. Adapun tahap kedua, Dannatara akan memproses konsolidasi dengan merampingkan struktur atau menggabungkan beberapa entitas BUMN yang memiliki kesamaan bidang usaha.
Sebagai contoh, sektor logistik yang sebelumnya terdiri dari 18 perusahaan akan disatukan menjadi satu entitas besar yang dinilai lebih kompetitif.
“Kemudian juga memberikan nilai tambah yang signifikan buat Danantara,” ujar Dony.