Danantara Pastikan Ray Dalio Masih Dewan Penasihat: Sukarela dan Tidak Dibayar


Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara memastikan tak ada perubahan struktur kepengurusan lembaga yang resmi berdiri pada 24 Februari 2025 tersebut. Begitu pula dengan posisi miliarder dunia asal Amerika Serikat Ray Dalio yang hingga kini masih masuk dalam jajaran Dewan Penasihat.
Danantara memastikan pendiri Bridgewater Associates itu tetap menjadi pendukung setia misi Danantara Indonesia. Juru Bicara Danantara Kania Sutisnawinata menyatakan, selama setahun terakhir telah memperoleh manfaat besar dari keahlian dan bimbingan Ray Dalio.
“Saran-sarannya yang berharga sangat berperan penting dalam proses pembentukan Danantara Indonesia menjadi sebuah institusi yang didedikasikan untuk mengkatalisasi investasi di sektor-sektor strategis yang penting bagi pembangunan jangka panjang Indonesia,” ujar Kania dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (4/6).
Kania mengatakan selain menjadi dewan penasihat, Ray Dalio juga berperan sebagai penasihat informal bagi pimpinan Danantara Indonesia maupun Presiden Prabowo. Atas alasan itu, Danantara menyatakan menghormati serta menghargai kontribusi wawasan dan keahlian Ray Dalio dalam persoalan investasi.
“Bapak Ray Dalio telah menegaskan bahwa keterlibatannya sebagai penasihat akan tetap sama dan tidak berubah, bersifat sukarela dan tidak dibayar,” ujar Kania lagi.
Lebih jauh ia memastikan, Ray Dalio telah berkomitmen bersama Presiden prabowo memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan membuka potensi penuh dari sektor-sektor strategis Indonesia.
Kabar Ray Dalio batal bergabung dengan Danantara sebelumnya dilaporkan oleh media global Bloomberg. Meski begitu Chief Executive Officer Danantara Rosan Roeslani telah membantah kabar tersebut.
Nama Ray sebelumnya disebut masuk dalam daftar Dewan Penasihat bersama beberapa tokoh global lainnya seperti mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra dan Ekonom dan Direktur Center for Sustainable Development di Universitas Columbia, Jeffrey Sachs.
Rosan mengatakan, masuknya sejumlah nama besar diharapkan dapat memperkuat kepercayaan investor global terhadap Danantara. "Untuk mendapatkan orang-orang yang terpilih kompetensinya, track record jelas ini tidak mudah," kata Rosan sebulan setelah peluncuran Danantara.