Arief Budiman: Danantara, Buah Pikiran Sumitro untuk Mengoptimalkan Aset Negara

Puja Pratama
3 Juni 2025, 15:29
Danantara, Sumitronomics, Simposium Sumitronomics
Katadata
Arief Budiman, Managing Director Finance BPI Danantara, ketika berbicara sebagai pembicara kunci mewakili Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani, di Simposium Nasional "Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia" yang diselenggarakan Katadata, di Jakarta, Selasa (3/6).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) merupakan perwujudan pemikiran Sumitro Djojohadikusumo untuk mengoptimalkan aset negara ke berbagai area yang penting dan strategis bagi Indonesia. Managing Director Finance BPI Danantara Arief Budiman mengatakan Danantara memadukan pemikiran Sumitro dan Asta Cita sebagai referensi operasionalnya. 

Menurut Arief, gagasan Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto meliputi delapan instrumen, mencakup hilirisasi, ketahanan pangan, hingga produktivitas ekonomi dan inovasi. 

“Danantara ini kira-kira dalam bentuknya itu memang untuk merealisasikan hal ini,” ujar Arief ketika menyampaikan pidato kunci mewakili Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani, di Simposium Nasional "Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia" yang diselenggarakan Katadata, di Jakarta, Selasa (3/6).

Arief menyebut Prabowo dalam pidato peluncuran BPI Danantara pada 24 Februari 2025 menyatakan Danantara bukan sekadar dana investasi.

"Danantara bukan sekadar dana investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Arief mengungkapkan, Danantara akan menginvestasikan US$ 5 miliar atau sekitar Rp 81,4 triliun dalam enam hingga sembilan bulan ke depan. "Dari delapan sektor dalam Asta Cita, yang akan difokuskan pertama adalah industri mineral, energi terbarukan, infrastruktur digital, kesehatan, layanan keuangan, industri infrastruktur, industri, dan pangan," kata Arief.

Portofolio Danantara

Holding Operasional Danantara saat ini mengelola 50 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di dalam portofolionya. Sementara itu, Holding Investasi Danantara memiliki tiga pilar strategis. Pilar pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi strategis. Pilar kedua, menghasilkan imbal hasil berkelanjutan melalui diversifikasi. Pilar ketiga, memperluas kapasitas investasi.

Arief mengungkapkan ada beberapa tolok ukur yang akan digunakan untuk menilai kesuksesan Danantara Indonesia. Danantara akan menghasilkan proyek-proyek berdampak besar yang akan menciptakan nilai tambah signifikan bagi Indonesia.

Danantara juga akan menjadi instrumen dalam pembangunan nasional. Selanjutnya, Danantara Indonesia merupakan solusi strategis dan efisien dalam optimalisasi BUMN.

Arief juga mengatakan bahwa Danantara akan mengutamakan inovasi, gagasan besar, transparansi, dan kemajuan teknologi. Yang terpenting, Danantara bisa mengelola kekayaan negara dengan pengawasan keuangan yang baik dan tata kelola yang bertanggung jawab.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Puja Pratama

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...