Miliarder Ray Dalio Batal Masuk Jajaran Dewan Penasihat Danantara?


Miliarder asal Amerika Serikat Ray Dalio dipastikan tidak akan bergabung sebagai penasihat pada Sovereign Wealth Fund (SWF) baru Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara. Kabar batal ini muncul tiga bulan setelah Presiden Prabowo Subianto meresmikan pendirian Danantara pada 24 Februari 2025 lalu.
Mengutip pemberitaan Bloomberg, Ray yang merupakan pendiri Bridgewater Associates memilih mundur atas alasan pribadi. Mundurnya Ray justru terjadi di saat Danantara menggencarkan langkah untuk memulai investasi.
Terlebih saat ini Danantara sudah mengantongi dana hingga Rp 71.38 triliun yang bersumber dari dividen 8 Badan Usaha Milik Negara. Masih ada 1o BUMN lainnya yang belum mengumumkan pembagian dividen dari tahun buku 2024.
Katadata.co.id sudah menghubungi juru bicara Danantara, Kania Sutisnawinata untuk mengkonfirmasi kabar ini dan belum mendapat jawaba. Sementara itu tim komunikasi Danantara lainnya, Delvi, membenarkan kabar itu.
"Iya," ujar Delvi singkat sembari menjelaskan bahwa mereka tengah menyiapkan keterangan lengkap terkait kabar batalnya Ray gabung Danantara.
Nama Ray sebelumnya disebut masuk dalam daftar Dewan Penasihat bersama beberapa tokoh global lainnya seperti mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra dan Ekonom dan Direktur Center for Sustainable Development di Universitas Columbia, Jeffrey Sachs.
Chief Eksekutif Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani mengatakan, masuknya sejumlah nama besar diharapkan dapat memperkuat kepercayaan investor global terhadap Danantara. "Untuk mendapatkan orang-orang yang terpilih kompetensinya, track record jelas ini tidak mudah," kata Rosan sebulan setelah peluncuran Danantara.
Susunan Pengurus Telah Diumumkan Sejak Maret Lalu
Sebelumnya, pengurus Danantara Indonesia telah mengumumkan susunan pengurus pada Senin (24/3). Sejumlah tokoh global yang ditunjuk mengisi pos jabatan berasal dari beragam latar belakang, mulai dari pengusaha, ekonom hingga mantan perdana menteri.
Beberapa nama yang bergabung antara lain investor kakap Ray Dalio hingga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. Kehadiran tokoh-tokoh internasional ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan investor global terhadap Danantara. Tiga nama lain yang masuk dalam susunan Dewan Penasihat adalah Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, dan F. Champman Taylor.
"Untuk mendapatkan orang-orang yang terpilih kompetensinya, track record jelas ini tidak mudah," kata CEO Danantara Rosan Roeslani dalam konferensi pers hari Senin (24/3).
Senada dengan Rosan, Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad, mengonfirmasikan ada dua figur global yang ditunjuk menjadi bagian dewan penasihat Danantara.
Dua sosok tersebut yakni mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair dan pendiri Bridgewater Associates Ray Dalio. Muliaman mengatakan, kehadiran Tony Blair dan Ray Dalio diharapkan dapat meningkatkan reputasi dan daya tarik Danantara di kancah global.
“Yang penting exposure International Danantara harus kuat,” kata Muliaman saat ditemui di sela-sela peresmian layanan Bank Emas di Gade Tower, Jakarta Pusat pada Rabu (26/2).
Muliaman menambahkan, kehadiran Tony Blair dan Ray Dalio diharapkan dapat membantu Danantara dalam mengambil keputusan strategis di tingkat internasional. “Mewakili global view,” ujarnya.