Morgan Stanley akan PHK 2.000 Karyawan Demi Efisiensi


Raksasa Wall Street, Morgan Stanley, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 2.000 karyawan akhir bulan ini. Sumber Reuters menyebut pengurangan sebesar 2% hingga 3% dari jumlah tenaga kerja perusahaan itu ditujukan untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Morgan Stanley memiliki lebih dari 80.000 karyawan di seluruh dunia pada akhir tahun 2024. Menurut sumber tersebut, PHK ini tidak terkait dengan kondisi pasar saat ini.
Langkah bank tersebut menyusul serangkaian PHK oleh bank-bank raksasa di Wall Street dalam beberapa minggu terakhir sebagai persiapan menghadapi kondisi ekonomi yang tidak pasti, terutama setelah pengumuman tarif baru oleh Presiden Donald Trump terhadap mitra dagang.
Pesaing Morgan Stanley, Goldman Sachs, telah mempercepat proses tinjauan kinerja tahunannya. Goldman Sachs berencana memangkas 3% hingga 5% dari total karyawannya di seluruh dunia.
Bank of America telah memangkas 150 posisi bankir junior di divisi perbankan investasinya, seperti yang dilaporkan Reuters awal bulan ini.
Bloomberg News pertama kali melaporkan perkembangan di Morgan Stanley tersebut sebelumnya pada Selasa (18/3). Menurut Bloomberg News, beberapa PHK yang akan datang di lembaga pemberi pinjaman tersebut terkait dengan kinerja. Faktor lain yang menyebabkan PHK adalah perubahan lokasi tempat Morgan Stanley menempatkan sebagian karyawannya.
Para bankir telah memperkirakan pemulihan yang kuat di pasar modal tahun ini setelah terpilihnya Trump. Namun, optimisme itu sejauh ini gagal terwujud menjadi aktivitas karena para klien bank-bank besar itu bergulat dengan ancaman tarif presiden yang terus berubah.
Co-President Morgan Stanley, Daniel Simkowitz, mengatakan penerbitan saham baru dan merger serta akuisisi akan sedikit tertunda, atau menghadapi hambatan karena beberapa ketidakpastian kebijakan.